Mohon tunggu...
Pendidikan Pilihan

Ketika Seorang Guru Hampir Padam

12 Agustus 2018   22:47 Diperbarui: 12 Agustus 2018   22:52 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang yang tidak mau bercita-cita menjadi guru karena profesi guru dianggap mempunyai penghasilan yang tak selayaknya. Namun tugas guru dianggap tugas yang mulia yang tidak bisa diukur dengan uang. Guru banyak disegani oleh murid dan masyarakat karena pengabdiannya, kesederhanaannya, dan pantang menyerah berjuang mencerdaskan anak bangsa.

Menjadi guru adalah pengabdian dan menjadi guru berprestasi adalah kebanggaan. Pengabdian adalah perbuatan baik yang dilakukan secara ikhlas, dan menjadi guru berprestasi adalah impian terbesar saya yang ingin saya berikan untuk bangsa Indonesia.

Saya adalah Lyliana Hotlinda, semenjak kecil saya sudah bercita-cita menjadi seorang guru, karena profesi guru merupakan satu profesi yang paling pertama saya kenal ketika pertama kali sekolah SD langsung dihadapkan dengan seorang guru. Dan Ibu saya sangat senang jika saya menjadi seorang guru nantinya. Akan tetapi cita-cita saya tertunda setelah saya tidak lulus dalam ujian UMPTN, akhirnya saya putuskan merantau ke Pulau Jawa untuk mecari pekerjaan dengan bermodalkan ijazah SMA. Tidak begitu lama menganggur saya diterima bekerja di salah satu perusahaan.

dokpri
dokpri
Setelah beberapa tahun bekerja berpindah-pindah dibeberapa perusahaan, saya menikah dan mempunyai anak, sangat dilema menjadi ibu rumah tangga sambil bekerja di perkantoran yang sangat menyita waktu dari pagi hingga malam hari. Meninggalkan anak dirumah pagi hari masih tidur dan pulang malam sudah tidur juga, betapa sedihnya seorang ibu yang tidak bisa melihat setiap perkembangan anak setiap saat. Hal ini yang membuat saya untuk berhenti kerja dari perkantoran dan memilih kerja di sekolah.

Pertama diterima bekerja di instansi sekolah adalah sebagai pegawai perpustakaan akan tetapi saya sangat bersyukur dan senang menjalani pekerjaan tersebut karena masih punya waktu untuk bersama anak. Akhirnya saya memutuskan kembali untuk memulai cita-cita saya yang dahulu tidak tercapai yaitu ingin menjadi seorang guru. Dan saya putuskan untuk kuliah keguruan dengan prodi matematika di UNINDRA. Dulu sewaktu sekolah saya sangat senang matematika dan itulah yang mendasari saya untuk ambil jurusan matematika.

Saya dipercayakan tugas sebagai guru kelas di SD PSKD Depok, saya sangat senang mengajar anak murid apalagi belajar matematika, bagaimana menjadi guru yang baik membimbing, mendidik dan mengajar murid-murid yang masih penuh dengan kepolosan. Bukan membuat anak-anak menjadi rumit akan tetapi membuat anak-anak senang belajar apalagi belajar matematika dengan berbagai metode dan alat peraga.

Dengan seiringnya waktu, saya lagi berusaha bagaimana menjadi seorang guru yang professional,  saya akan learn and learn terus supaya bisa membangun karakter dan akhlak para anak didik yang lebih baik lagi. Harapan saya sebagai guru dapat menjadi teladan dan mencerdaskan anak bangsa.

Salam hangat dan terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun