Nakao menyatakan bahwa stimulus fiskal tidak lagi bisa menjadi pilihan dalam usaha menggenjot ekonomi. Jepang juga harus mulai memperbaiki keuangan publik agat bisa berada dalam kesinambungan di pertengah dekade saat ini.
Jepang adalah satu-satunya negara besar yang belum melakukan pengetatan fiskal. Bahkan pemerintah Abe justru merilis stimulus fiskal senilai 200 miliar dolar yang bertujuan mendorong pemulihan ekonomi. Stimulus ini setara dengan 2 persen dari GDP.
Nakao juga membantah bahwa tujuan stimulus moneter yang dilakukan BoJ adalah untuk melakukan perang mata uang. Meskipun demikian ia mengakui bahwa ada batasan sampai mana hal tersebut bisa dilakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H