Mohon tunggu...
Lya Munawaroh
Lya Munawaroh Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Suka bertualang

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Antara Mendaki Gunung Tektok atau Camping, Mana yang Lebih Seru?

9 Desember 2023   19:25 Diperbarui: 20 Desember 2023   18:56 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendakian tektok/unsplash.com/Ben O Bro

Di tengah trend aktivitas mendaki gunung sekarang ini, ada dua tipe pendakian yang bisa kamu pilih. Mendaki gunung dengan camping dan mendaki tanpa camping atau tektok. Di antara dua tipe tersebut beberapa pendaki mempunyai pertimbangan masing-masing dalam memilih pendakian yang diinginkan.  

Mungkin sebagian orang masih bingung lebih baik mendaki dengan camping atau tektok saja. Beberapa orang lainnya masih membanding-bandingkan mana tipe pendakian yang lebih seru untuk dijalani.

Kalau kamu masih bingung memilih yang mana, simak ulasan berikut sampai akhir

  • Perbedaan pendakian tektok dan camping

Pendakian tektok/unsplash.com/Ben O Bro
Pendakian tektok/unsplash.com/Ben O Bro

Kamu pasti sudah tidak asing dengan pendakian camping. Yup, seperti yang sudah kamu tahu, pendakian camping merupakan pendakian gunung dengan berkemah, umumnya dilakukan dalam waktu yang lama, yaitu lebih dari satu hari. Kebanyakan orang memang lebih mengenal tipe pendakian ini.

Berbeda dari pendakian camping, pendakian tektok membutuhkan waktu yang lebih singkat yaitu kurang dari satu hari karena tidak bermalam di gunung. Meski masih banyak pendaki yang lebih suka berkemah, namun sekarang pendakian tektok juga semakin banyak peminat karena efektifitas waktunya.

  • Punya kelebihan dan kekurangan masing-masing
    Pendakian camping/unsplash.com/Jonathan Forage
    Pendakian camping/unsplash.com/Jonathan Forage

Pendakian tektok maupun camping memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada pendakian tektok selain hanya membutuhkan waktu yang singkat, yang menjadi favorit bagi para pendaki adalah kepraktisan barang bawaan. Karena tidak bermalam, jadi kamu tidak perlu membawa peralatan berkemah. Kebanyakan pendaki tektok hanya membawa ransel kecil berisi air minum, camilan, dan barang-barang penting seperti senter, jas hujan, serta P3K.

Di samping kepraktisannya, pendakian tektok membutuhkan stamina yang bagus. Dengan singkatnya waktu pendakian, waktu beristirahat juga sangat singkat. Oleh sebab itu, sebelum tektokan harus melakukan persiapan fisik yang matang. Selain itu, pendakian tektok cenderung memiliki risiko lebih besar. Karena risiko bahaya akibat faktor alam bisa saja terjadi sewaktu-waktu, minimnya peralatan saat tektokan tentu akan memperbesar risiko tersebut. Agar lebih aman, sebaiknya bawa juga survival kit saat tektokan.

Dibandingkan pendakian tektok, pendakian camping cenderung lebih santai karena waktu pendakian lebih lama. Kamu tidak perlu tergesa-gesa saat trekking karena mengejar ke puncak ataupun pulang ke basecamp. Kamu bisa mengambil jeda istirahat kapan saja dengan durasi yang kamu inginkan. Pendakian tipe ini sangat cocok untuk pendaki yang ingin lebih lama menikmati keindahan alam.

Kamu juga bisa merasakan pengalaman tak terlupakan sepeti tidur di tenda, nyeruput minuman hangat di depan tenda, memasak di gunung, bahkan buang air di gunung. Namun semakin lama waktu pendakian, maka lebih banyak pula peralatan dan perbekalan yang harus dibawa. Selain stok makanan yang cukup dan peralatan berkemah, kamu juga harus membawa perlengkapan lainnya seperti baju ganti, jaket, dan sleeping bag. 

  • Beberapa pertimbangan sebelum memilih
    Pendakian camping/unsplash.com/Lucas Favre
    Pendakian camping/unsplash.com/Lucas Favre

Hal yang menjadi pertimbangan para pendaki sebelum memilih tipe pendakian paling utama adalah kemampuan fisik. Kemampuan fisik masing-masing orang berbeda, oleh karena itu pilihlah tipe pendakian sesuai dengan kemampuan fisik kamu. Kalau dirasa belum cukup mampu untuk melakukan pendakian dalam waktu singkat, maka pendakian camping lebih tepat.

Pertimbangan yang kedua adalah waktu luang yang dimiliki. Bagi para pekerja yang memiliki libur singkat, tetapi sangat ingin mendaki, pendakian tektok bisa menjadi pilihan. Namun berbeda kala musim libur panjang, beberapa orang pastinya akan memilih camping saja.

Ketinggian gunung juga bisa dijadikan pertimbangan. Gunung yang memiliki ketinggian lebih dari 3000 mdpl terlalu riskan jika mendaki tektok karena selain membutuhkan waktu lebih dari sehari, medan pendakian juga lebih berat. Dalam pemilihan gunung waktu dan kemampuan fisik juga menjadi faktor utama sebelum mengambil pilihan.

  • Mana yang lebih seru?
    Mendaki gunung/unsplash.com/Nika Tchokhonelidze
    Mendaki gunung/unsplash.com/Nika Tchokhonelidze

Berdasarkan fakta-fakta yang telah disebutkan, jadi pendakian mana yang lebih seru? Tentu saja jawabannya tergantung kesenangan kamu. Semua tipe pendakian akan terasa seru jika kamu senang dan bahagia menjalaninya. Oleh karena itu, pilihlah pendakian yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kamu.

Jika pendakian yang kamu butuhkan hanya untuk mengobati rasa kangen mendaki, kamu bisa memilih tektokan di gunung mana saja yang tidak terlalu tinggi. Kalau kamu ingin mendaki untuk memenuhi bucket list gunung impian kamu, memilih pendakian camping tidak ada salahnya.

Setiap orang memiliki kesenangan masing-masing dalam menikmati keindahan gunung. Ada yang betah berlama-lama kemah di gunung sehingga lebih suka pendakian camping. Ada pula yang menjadikan gunung sebagai tempat latihan fisik semata, maka tektokan menjadi pilihannya. Apapun pilihannya, lakukanlah dengan persiapan yang matang dan selalu utamakan keselamatan, karena mendaki gunung merupakan aktivitas yang memilik banyak risiko. Kalau kamu, suka tipe pendakian yang mana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun