Mohon tunggu...
Lya Elyawati
Lya Elyawati Mohon Tunggu... Lainnya - Pemula
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Semoga Bermafaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan Mimetik pada Novel 5CM karya Donny Dhirgantoro

10 Januari 2022   08:46 Diperbarui: 10 Januari 2022   08:48 5068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Karya sastra merupakan karya fiksi yang merupakan sifat imajinatif, penulis berusaha memanfaatkan kondisi sosial disekitarnya sebagai objek karya sastra. Kehadiran sastra memiliki tujuan tertentu dari seorang penulis sebagai warga masyarakat yang peka akan situasi yang dialaminya. Pada novel terbitan Grasindo tahu 2005 yang berjudul 5 CM karya Donny Dhirgantoro ini banyak memberikan pelajaran mengenai arti persahabatan yang sesungguhnya juga cinta kasih sayang yang dialami oleh para tokoh didalamnya.

Novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro ini bertemakan persahabatan yang abadi. Pemilihan novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro ini sebagai bahan penelitian dilatarbelakangi oleh adanya keinginan untuk memahami aspek realitas sosial yang tercermin dari sikap dan perilaku tokoh dalam novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro melalui pendekatan mimetik. Pendekatan mimetik merupakan pendekatan yang mengkaji karya sastra berkaitan dengan realitas atau kenyataan, pendekatan ini juga memandang karya sastra sebagai imitasi dari realitas itu sendiri. Dalam hubungan karya sastra dengan mimetik, Plato berpendapat bahwa sastra merupakan tiruan dan tidak menghasilkan kopian yang sungguh-sungguh. Seni hanyalah meniru dan membayangkan hal yang tampak, berdiri dibawah kenyataan.

Fokus utama permasalah dalam novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro adalah bagaimana fenomena realitas sosial yang terjadi dalam novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro dengan pendekatan mimetik pada aspek realitas sosial yang dialami oleh para tokoh dalam novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro. Realitas sosial tersebut mengacu pada masalah-masalah sosial. Masalah-masalah sosial dalam novel tersebut disebabkan oleh faktor ekonomi, kebudayaan, dan psikologis yang dialami oleh para tokoh dalam novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro.

Permasalahan tersebut sebagai dampak adanya interaksi sosial antartokoh, antara tokoh dengan kelompok, atau antarkelompok. Masalah-masalah sosial tersebut meliputi masalah persahabatan, percintaan, kemiskinan, dan kejahatan. Masalah persahabatan yaitu permasalahan yang terjadi didalam persahabatan itu sendiri, terjadi karna beberpa faktor ketidak sengajaan atau mungkin sengaja. Masalah percintaan merupakan permasalahan dalam kasih sayang yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain atau sekelompok yang mungkin bisa bertolak, sehingga terjadi permasalahan cinta yang amat rumit. Permasalahan kemiskinan merupakan suatu keadaan yang sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan, kekurangan diberbagai keadaan hidup. Sebagian orang memahami istilah ini secara subjektif dan komparattif, sementara yang lainnya melihat dari segi moral dan evaluatif, dan yang lain memahami dari sudut yang telah mapan. Kemiskinan dianggap sebagai masalah sosial, apabila perbedaan kedudukan ekonomis para warga masyarakat ditentukan secara tegas. Pada masyarakat yang bersahaja susunan dan organisasinya, mungkin kemiskinan bukan merupakan masalah sosial karena mereka beranggapan bahwa semuanya telah ditakdirkan sehingga tidak ada usaha-usaha untuk mengatasinya. Masalah kejahatan merupakan masalah yang cukup serius dan dapat merugikan berbagai pihak yang terlibat.

Teori berguna sebagai pemikiran. Mengingat pentingnya hal tersebut, maka dalam artikel ini penulis mengambil beberapa teori menurut para ahli yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti.

Jika berbicara tentang pendekatan mimetik, Kita tidak dapat terlepas dari pengaruh dua orang filsuf besar dari Yunani, yaitu Plato dan Aristoteles. Plato menganggap bahwa karya seni berada di bawah kenyataan karena hanya berupa tiruan dari tiruan yang ada dipikiran manusia yang meniru kenyataan. Sementara, Aristoteles sebagai murid dari Plato berbeda pendapat. Aristoteles menganggap karya seni adalah berada di atas kenyataan karena karya seni sebagai katalisator untuk menyucikan jiwa manusia.

Semi (1985:43) menuliskan bahwa pendekatan mimetik bertolak dari pemikiran bahwa sastra -sebagaimana hasil seni yang lain- merupakan pencerminan atau representasi kehidupan nyata. Sastra merupakan tiruan atau pemaduan antara kenyataan dengan imajinasi pengarang atau hasil imajinasi pengarang yang bertolak dari suatu kenyataan. Menurut Abrams pendekatan mimetik merupakan pendekatan estetis yang paling primitif, pendekatan mimetik adalah pendekatan yang memandang prosa fiksi sebagai hasil ciptaan manusia yang ditulis berdasarkan bahan-bahan yang diangkat dan semesta. Akar sejarahnya terkandung dalam pandangan Plato dan Aristoteles. Menurut Plato, dasar pertimbangannya adalah dunia pengalaman, yaitu karya sastra itu sendiri tidak bisa mewakili kenyataan yang sesungguhnya, melainkan hanya sebagai peniruan secara hierarkis dengan demikian karya seni berada di bawah kenyataan. Pandangan ini ditolak oleh Aristoteles dengan argumentasi bahwa karya seni berusaha menyucikan jiwa manusia.

Hubungan antara karya sastra dalam artikel ini dengan dunia kenyataan sangatlah kompleks. Hal ini sesuai pendapat Teeuw (1984:219) yang menyatakan, kehidupan nyata selain dengan terkait ilmu sastra, juga terkait dengan maslah filsafat, psikologi, sosiologi, dan lain sebagainya. Peristiwa mimetik sebuah karya sastra ini juga dipertegaskan oleh Wellek dan Warren (1989:109), yang mengatakan sifat sastra memang menyajikan sebagian besar tentang kehidupan, sementara itu kehidupan dunia nyata merupakan keadaan sosial masyarakat. Jadi ada faktor tiruan terhadap keadaan sosial dunia nyata dalam karya sastra. Jadi bagi Plato mimetik terikat pada ide pengarang, dan ide itu tidak bisammenghasilkan tiruan yang persis sama, lewat mimetik tataran yang lebih tinggi hanya berupa angan-angan. Karya seni (sastra) tidak bisa menjelma langsung dalam bentuk yang ideal. Pandangan Plato terhadap seni adalah negatif karena apa yang dituangkan dalam karya sastra hanyalah khayalan semata-mata yang masih jauh dari "kebenaran".

Peneliti dari aliran sosiologi (psikologi) sastra beranggapan bahwa karya seni sebagai dokumen sosial. Kenyataan bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah kenyataan yang telah ditafsirkan sebelumnya dan yang dilaminya secara subjektif sebagai dunia yang bermakna dan koheren. Hubungan antara seni dan kenyataan bukanlah hubungan searah atau sederhana. Hubungan itu
merupakan interaksi yang kompleks dan tak langsung ditentukan oleh konvensi bahasa, konvensi sosio-budaya dan konvensi sastra. Bukan kesadaran yang menentukan kehidupan, tapi kehidupanlah yang menentukan kesadaran. Bukan kesadaran manusia yang menentukan keberadaan mereka, melainkan keberadaan sosial antar manusia diikat dengan cara mereka memproduksi kehidupan materialnya. Hubungan antar kelas kapitalis dan kelas proletar membentuk basis ekonomi dan infrastruktur. Dari infrastruktur ini di setiap periode muncul superstruktur, yaitu bentuk-bentuk kesadaran sosial yang nyata. Seni yaitu bagian dari ideologi masyarakat. Memahami masyarakat berarti memahami terhadap seluruh proses sosial tempat sastra merupakan bagiannya. Karya sastra merupakan bentuk persepsi (cara khusus dalam memandang dunia) dan memiliki relasi dengan cara memandang realitas yang menjadi ideologi sosial suatu zaman. Memahami karya sastra adalah memahami hubungan taklangsung antara karya sastra dengann dunia ideologis tempat karya itu berada yang muncul pada unsur-unsur karya sastra.

Hubungan antara novel dengan pendekatan mimetik, yaitu pada realitas sosial yang dimunculkan pengarang pada novelnya yang berjudul  5 CM. Novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro ini memunculkan empat macam realitas sosial yang semua realitas tersebut mengacu pada masalah-masalah sosial yang terjadi dilingkungan sekitar. Permasalahan tersebut sebagai dampak adanya interaksi sosial antartokoh, antara tokoh dengan kelompok, atau antar kelompok. Masalah-masalah sosial tersebut meliputi masalah persahabatan, percintaan, kemiskinan, dan kejahatan.

Masalah persahabatan dalam novel 5 CM karya Donny Dhirgantor merupakan permasalahan sosial yang dialami tokoh-tokoh dalam Novel. Masalah persahabatan tampak pada hubungan kelima orang yakini Gemta, Zafran, Riani, Arial dan Ian. Sebuah persahabatan tentunya akan memiliki sebuah permasalahan. Namun permasalahan-permasalahan tersebut  membuat mereka belajar dan hubungan persahabatan menjadi semakin kokoh. Dapat dibuktikan pada kutipan berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun