Mohon tunggu...
Livina Nafalia
Livina Nafalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelompok 30 KKN MIT-DR 14 Mengimplementasikan Ilmu Terapan di Bangku Kuliah Lewat PKM di Masa Transisi Pandemik ke Endemik

3 Agustus 2022   13:00 Diperbarui: 3 Agustus 2022   13:03 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Jum'at, 29 Juli 2022) Mahasiswa yang menjadi peserta program KKN-MIT (Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram) UIN Walisongo Semarang kelompok 30 periode 21 Juni – 4 Agustus 2022 atau terhitung 45 hari mengambil lokasi KKN di Desa Peron, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah dengan potensi yang dimiliki oleh desa yaitu UMKM.

Kelompok 30 ini mengambil tempat di Home Industri milik pak Tamrin yang memproduksi kopi murni asli dari desa tersebut yang bertempat di Dusun Ketro, Desa Peron, dengan merk kopi yaitu “Kopi Ketro”.

Menurut ketua KKN MIT kelompok 30 angkatan 14, Irpan Apandi, jumlah keseluruhan peserta KKN pada kelompok tersebut berjumlah 15 mahasiswa. Dan salah satu manfaat dari mengikuti program dari kampus ini adalah sebagai wadah untuk mengimplementasikan ilmu yang sudah didapat selama berada di bangku kuliah.

“Mahasiswa juga bisa mendapat wawasan terutama pengalaman di bidang sosial tentunya supaya nantinya tidak terkejut ketika nanti sudah masanya harus terjun hidup di tengah-tengah masyarakat. Apalagi di Desa Peron ini yang memiliki potensi di bidang UMKM nya, jadi nanti jika ingin membuka usaha sendiri, sudah tau step by stepnya,” Tutur Apandi.

“Permasalahan utama di seektor ekonomi berupa UMKM ini adalah strategi pemasaran yang belum terjamah oleh teknologi, Oleh karena itu diharapkan nanti kita bisa menyalurkan ilmu tentang teknologi informasi yang dibalut dengan ilmu ekonomi lainnya seperti marketing utamanya.” Lanjut Apandi.

Salah satu bentuk nyata adanya edukasi yang direalisasikan oleh Kelompok 30 KKN adalah adanya place market berupa website, dan e-commers yang kemudian di sosialisasikan kepada BUMDes yang dilanjutkan dengan target utama yaitu pelaku usaha UMKM sekitar.

“Kami sangat berterimakasih kepada mbak dan mas KKN ini yang sudah sudi membantu kami apalagi kami ini yang ketinggalan di bidang tekonologi. Semoga sukses selalu dan manfaat serta berkah,” papar pak Tamrin selaku pemilik Home Industry Kopi Ketro.

-Livina Nafalia (Tim KKN MIT-DR Kelompok 30 UIN Walisongo Semarang 2022)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun