Mohon tunggu...
Luzian pratama
Luzian pratama Mohon Tunggu... Wiraswasta - #PandanganSosial #SeputarMasyarakat

Cuma menulis yang patut ditulis, dibaca syukur, kalau tidak dibaca harus baca dulu. Hehe

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Kayu dan Tungku", Realitas Sosial dan Sebuah Nilai

2 November 2021   10:08 Diperbarui: 2 November 2021   10:15 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Makna secara harfiahnya, tidak akan pernah hidup perapian apabila kayu disusun rapi. Makna tersiratnya, manusia  dengan keragaman serta keunikannya masing-masing, harus mau menceburkan diri dalam tatanan yang disebut dengan masyarakat. 

Tidak sampai di situ, sebagai bagian dari masyarakat itu sendiri dituntut ikut serta memberikan pandangan dan peran dalam masyarakat.

Justru dengan tidak adanya silang pemikiran dan dinamika itulah yang membuat kelompok masyarakat menjadi stagnan. Yang diharapkan falsafah tersebut adalah, manusia mencurahkan pemikirannya di mana dia berada, meskipun berbeda satu sama lain. 

Karena dengan perbedaan tersebut muncul pandangan-pandangan baru untuk kemajuan. 

Benang merahnya adalah, "disinan api mangkonyo hiduik". Dari berbagai pandangan yang lahir dapatlah solusi, kemudian timbul semangat untuk bergerak mencapai cita-cita bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun