Perkembangan sosio-emosional adalah proses belajar dalam menyesuaikan diri untuk memehami keadaan serta perasaan dalam melakukan interkasi dengan orang lain ataupun keluarga di lingkukngannya.
Setiap orang pasti memiliki emosi posiitif mauppun emosi negative terhadapp keberadaannya, emosi dapat dikenali dari usia bayi  sampai usia dewasa pada semmua jenis manusia. Tetapi kalo anak usia dini biasanya mereka lebih menampakkan emosiaonalnya melalui fisinya. Seperti menangis Ketika kelaparan,berteriak Ketika tidak nyaman dengan sesuatu hal, dll.
Namun anak usia akan kesulitan menjawab Ketika dianya tenttang suasana hatinya. Contoh:
Bagaimana kabarmu hari ini nak? Atau apakah kamu hari ini merasa senang?
Pada masa anak usia dini mereka akan mengalami yang Namanya masa keemasan (golden age) yang dimana merupakan anak mulai peka dan sensitive untuk menerima rangsangan atau stimulus. Kecerdasan emosional anak usia dini lebih bertanggung jawab terhadap harga dirinya, kesadarannya dan kepekaan emosionalnya lebih tinggi, maka mereka akan mampu memahami berbagai perasaan yang muncul serta dapat mengenali diri sendiri.
Biasanya perkembangan sosio-emosional anak di dapat dari ketika anak tersebut berkomunikasi atau berinterkasi dengan siapapun dengan cara di mendengarkan, mengamati dan dia nantinya akan dapat meniru hal-hal yang dia lihat. Anak usia dini sebenarnya tidak bisa menunjukkan emosionalnya lebih dari satu dalam waktu bersamaan.
Kecerdasan emosional anak usia dini dapat dikembangkan dengan cara  melalukan permainan atau mendengarkan sesuatu hal, melihat televisi dan vidio-vidio lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H