Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister -

menulis agar difahami, menulis agar tetap hidup, menulis agar merdeka, menulis agar abadi. berbicara agar didengar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Catatan Buruk Pemerintah

25 Juli 2017   09:52 Diperbarui: 25 Juli 2017   11:09 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catatan ini hanya ingin menungkan isi hati dan menuliskan obrolan-obroran para tukang becak, pedagang, tukang tambal ban dan masyarakat bawah yang sedang merasa Susah yang saya dengar di warung kopi,

"Pemerintah memang sedang belajar menjadi Otoriter, demi pembangunan mungkin sebagai alat kampenye di tahun 2019, dengan memaksa rakyat menyerahkan haknya demi berjalannya citra pemerintah yang sukses.

dengan menghilangkan Musyawarah dan pendekatan sosial. Rakyat semakin di Cekik dengan harga listrik yang semakin mahal, subsidi BBM jelas sudah mulai di Hilangkan, Mahalnya Harga Beras sembako, Murahnya harga padi dan hasil pertanian. yang lebih lucu Terjadi kelangkaan garam yang katanya sebagian besar wilayah negara ini adalah laut.

Maunya apa pemerintah ini? hutangmu semakin banyak, Hukum mu semakin Galak dan tidak demokratis, tambang negeri ini kau gadaikan demi hutangmu, pembangunanmu dengan cara memaksa hak-hak rakyat.

Kami Rindu gusdur.. kami rindu pemimpin yang Jujur

liputan6.com
liputan6.com


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun