Mohon tunggu...
Muhammad Salman
Muhammad Salman Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi Membaca Buku dan Menulis artikel maupun novel Website Pribadi www.luxarsgorup.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Alasan Nokia Hancur

18 Januari 2023   09:06 Diperbarui: 18 Januari 2023   09:08 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Buatlah artikel yak orang yang ingin tahu bagaimana Nokia hancur. Nokia merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di dunia. Mereka memproduksi semua jenis ponsel dan alat komunikasi. Nokia telah merajai pasar ponsel selama bertahun-tahun, namun pada tahun 2011, mereka mulai menghadapi masalah yang berarti.


Penyebab utama dari kehancuran Nokia adalah ketiadaan inovasi. Selama bertahun-tahun, Nokia hanya menggunakan teknologi yang sama untuk produk mereka. Namun, perusahaan lain seperti Apple dan Samsung telah mengembangkan teknologi baru yang membuat ponsel mereka lebih canggih dan canggih. Ini membuat para konsumen lebih tertarik untuk membeli produk mereka.

Selain itu, Nokia juga telah terlambat dalam mengadopsi sistem operasi Android. Sebelumnya, Nokia hanya menggunakan sistem operasi Symbian. Namun, Android telah menjadi sistem operasi yang sangat populer dan ponsel yang menggunakan Android lebih canggih dan memiliki fitur yang lebih banyak. Nokia telah terlambat dalam mengadopsi ini dan ini sangat merugikan mereka.

Akhirnya, Nokia juga telah ketinggalan dalam hal harga. Perusahaan lain seperti Apple dan Samsung menawarkan ponsel mereka dengan harga yang lebih murah daripada Nokia. Hal ini membuat para konsumen lebih tertarik untuk membeli produk mereka.

Dari berbagai alasan di atas, Nokia akhirnya menghadapi kehancuran yang serius. Mereka telah kehilangan pasar ponsel dan dianggap sebagai perusahaan yang tersisih. Meskipun mereka telah berusaha untuk bangkit kembali, mereka masih jauh dari kesuksesan sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun