PALOPO — Perang kelompok antar pemuda di dua desa di Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Senin (2/11), sekitar pukul 17.30 Wita kemarin, kembali pecah. Pertikaian pemuda desa Tarue dan Desa Dandang tersebut mengakibatkan seorang anggota polisi Polres setempat tertembak peluru nyasar. Akibatnya, korban yang diketahui bernama Briptu Yulianus Patinggi menderita luka serius akibat mata kanannya terkena peluru dari senjata api rakitan jenis papporo ( senjata api tradisonal) saat mengamankan pertikaian tersebut. Korban langsung dilarikan ke UGD RSUD Andi Djemma Masamba untuk mendapatkan perawatan medis, karena timah panas dari senjata api rakitan milik salah satu pemuda yang bertikai masih bersarang di mata kanan korban. Hingga malam tadi, korban masih mendapatkan perawatan intensif di RS tersebut. Informasi dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan, perang kelompok pemuda tersebut sudah merupakan pertikaian susulan, setelah dua pekan lalu, terjadi pertikaian pertama. Berbagai pemuka masyarakat dan tokoh agama di dua desa itu telah mengupayakan perdamaian, tetapi kedua belah pihak yang bertikai tidak mengindahkan kesepakatan damai yang digagas berbagai pihak tersebut. Polisi juga mengaku secara pasti pemicu perang kelompok itu kembali terjadi. Pertikaian itu pun kembali pecah. Dalam pertikaian ini, kedua kelompok pemuda tidak hanya menggunakan senjata tajam seperti tombak dan parang, tetapi kedua belah pihak juga menggunakan senjata api rakitan. Selain itu, kedua pemuda kelompok tersebut juga memblokir jalan menggunakan drum dan kayu. Drum dipasang sebagai tempat berlindung saat mereka baku tembak menggunakan senjata rakitan papporo. Akibatnya, jalur poros Tarue-Dandang menuju Masamba, sempat macet selama dua jam. Beruntung, setelah aparat Polres Lutra diback-up personel dari Brimob Kompi C Baebunta terjun ke lokasi kejadian, para pemuda yang bertikai langsung kabur. Polisi kemudian membersihkan ruas jalan dari berbagai drum, kayu, dan batu-batu yang dipakai para pelaku dalam pertikaian itu. polisi juga melakukan penyisiran kedua desa bertetangga yang warganya bertikai, untuk menyita berbagai senjata api rakitan jenis papporo yang dipakai para pelaku. Belasan ‘papporo’ diamankan di beberapa rumah penduduk, tetapi sampai pukul 19:00 Wita, belum ada pelaku pertikaian ini diamankan polisi. Wakapolres Lutra Kompol Aidin Makadomo SH didampingi Kabag Ops Kompol Ruben Tato dan Kasatreskrim AKP Palattuh Kasim, terjun langsung ke lokasi kejadian memimpin anggotanya untuk melakukan pengamanan dan penyisiran untuk mengejar para pemuda yang bertikai. “Sasarannya kita menyisir dua desa yang bertikai untuk mengejar beberapa pelaku. Termasuk menyita senjata tajam dan senjata api rakitan yang dipakai para pelaku bertikai,” kata Kompol Aidin dikonfirmasi via ponsel tadi malam. Hingga berita ini diturunkan, anggota Polres Lutra bersama personel Brimob dari Kompi C Baebunta masih bersiaga di dua desa untuk mengantispasi perang kelompok terjadi. “Kita minta kedua belah pihak tidak saling menyerang, dan warga bersedia menyerahkan senjata tajam dan senjata api rakitan kepada petugas untuk diamankan,” kata Aidin. Aidin juga mengaku prihatin atas kejadian tersebut, yang mengakibatkan seorang polisi terkena senjata rakitan. Menurutnya, anggotanya tertembak pada mata kanannya dan mengalami luka serius pada kelopak mata kanannya. “Anggota kami sudah ditangani dokter,” tandasnya. (Asrul/asa)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H