Mohon tunggu...
Yandrisman Djahar
Yandrisman Djahar Mohon Tunggu... -

Jakarta, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Islam dalam Cita dan Fakta

31 Maret 2014   00:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:17 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sesungguhnya, berdirinya partai2 Islam pada awalnya tidak lah utk "menjual Islam" atas nama Tuhan dan ayat2 Al-Quran, ada keinginan suci untuk menjadikan nilai2 Islam mewarnai sistim pemerintahan yg ada. Sebab, jika tidak ada peran politik Islam di parlemen, maka pemerintahan yg berjalan tentu sarat dan kental dengan nilai2 nasionalis sekuler.

Terlepas dari perilaku negatif oknum yg ada di partai2 Islam, kita tidak dapat mengingkari bahwa banyak kebijakan2, UU yg dihasilkan dari parlemen dipengaruhi oleh para politisi2 partai Islam yg bernaung di bawah PPP, PKS, PAN, PKB dan sebelumnya ada PBB.

Kita tidak dapat menutup mata, bahwa ada sekelompok orang yang ingin melemahkan dan menyingkirkan partai2 Islam di parlemen.
Sebagai catatan sejarah, hal ini pernah terjadi pada masa lalu dimana Masyumi sebagai partai Islam terbesar saat itu. Dan Soekarno melihat bahwa partai politik Islam, Masyumi merupakan batu sandungan sebab sejak masa Revolusi partai Masyumi telah tumbuh besar menjadi kekuatan yang diperhitungkan. Hingga awal tahun 1950 Masyumi masih merupakan kekuatan yang dominan di parlemen.

Masa permulaan demokrasi terpimpin tahun 1957 mencatat Masyumi bukan saja tambah renggang dan asing bagi Soekarno melainkan juga tambah bertentangan secara konfrontatif dengan Presiden. Dengan Natsir sebagai Ketua Umum Partai, garis kebijaksanaan politik Masyumi terhadap Soekarno tambah keras, ia tidak dapat berkompromi dengan Soekarno dalam soal demokrasi.

Peristiwa sejarah seperti inilah yg tidak diinginkan oleh partai-partai Nasionalis sekuler terulang kembali. Maka stategi pelemahan partai-partai Islam pun dilakukan seperti yg pernah dilakukan oleh Soekarno dan para pendukungnya, baik melalui tangan2 "umat Islam" sendiri maupun rongrongan dari luar.

Ya, saat ini (untuk sementara waktu) strategi pelemahan partai2 Islam dianggap berhasil!
Fakta, tanpa disadari "umat Islam" berhasil diperdaya, bahkan sampai pada tingkat kebencian, dan ini dilakukan dengan sangat masif, begitu masifnya sesama partai Islam-pun tidak dapat rukun..............

Dengan demikian, seiring waktu berjalan (dengan cara masif dan terencana) tipu daya yang dilakukan mereka yang anti dengan partai Islam relatif berhasil menjerumuskan politisi partai2 Islam yg berada di parlemen.
Sangat disayangkan memang, oknum-oknum politisi partai Islam sebagian terperdaya dengan harta dan wanita. Ketika itu terjadi, tidak dapat disangkal sebagian elemen2 masyarakat termasuk media cetak dan elektronik berlomba-lomba dengan kegairahan yang meluap untuk meng-ekspose saat oknum partai Islam tersebut tersangkut korupsi dan wanita.

Sesungguhnya, penyakit al-Wahn {cinta dunia (harta, tahta, wanita) dan takut mati} itu bukan saja dapat menjangkiti para wakil rakyat yang berbasis partai Islam, akan tetapi al-Wahn dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja. Bahkan para politisi partai Nasionalis sekuler lebih mendominasi perilaku korupsi dan kesukaannya terhadap perempuan. (Lihat tabel peringkat partai2 yg terlibat korupsi di beberapa situs).

Ketika para pengemban dakwah terjerumus dan keluar dari rambu2 Islam, Allah selalu mengingatkan:

"Hai orang-orang yg beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yg mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yg keji & yg mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah & rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji & mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yg dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. An-Nuur:21)

"Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). (QS.39:54)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun