Karena masalah korupsi dalam pemberangkatan jemaah haji, kini pemerintah menurunkan biaya pemberangkatan, ongkos naik haji (ONH) sebesar 8,2% Â dari total biaya haji sebelumnya. Tidak cukup sampai disitu, pemerintah berencana menambahkan sesuatu pada lengan para jemaah haji. Yaitu gelang elektronik. Saya sendiri sempat berpikir, fungsi dan kegunaan alat ini apakah untuk melacak jemaah haji yang tersasar atau gelang ini dapat membantu jemaah menemukan tempat yang dituju?
[caption id="attachment_339998" align="aligncenter" width="465" caption="contoh gelang jemaah haji: http://www.solopos.com/"][/caption]
Kata Wamenag, Nasaruddin Umar, pergerakan seorang jemaah haji yang tersesat di jalan dapat dipantau dan diketahui posisinya dengan gelang tersebut. Sehingga petugas haji mudah memberi pertolongan untuk selanjutnya bisa membawa ke hotel atau pemondokannya. Sistem pendeteksi tersebut rencananya dirancang sendiri oleh Kemenag dan rencananya akan digunakan pada musim haji 2014. Bahkan pemerintah juga merancang model ikat pinggang khusus yang memiliki kantong penyimpanan barang berharga, seperti telepon seluler dan uang.
[caption id="attachment_339996" align="aligncenter" width="320" caption="contoh ikat pinggang jemaah: http://www.solopos.com/"]
Sebenarnya jemaah haji dari dulu sudah diberi gelang, sebagai identitas.  Imbauan pemerintah terus dilakukan kepada jamaah haji Indonesia sejak menginjakkan kakinya di Arab Saudi. Salah satu poin penting yang harus ditaati jamaah adalah tidak menukar gelang identitas dengan jamaah lain hingga kembali ke Tanah Air. Pasalnya, pasport setiap jamaah akan diambil Mazmuah dan Makhtab untuk kepentingan administrasi.
Gelang identitas sangat krusial bagi jamaah bila mengalami kondisi darurat seperti sakit atau lupa jalan menuju pemondokan. Jamaah tersebut bisa dikenali melalui gelang identitas yang memuat nama lengkap, nomor pasport dan nomor kloter. Gelang tersebut tidak boleh dilepas baik saat jamaah berada di pemondokan atau sedang menjalankan ibadah di luar pemodokan. Bahkan, jamaah diminta jangan melepas gelang saat jalan-jalan atau belanja.
Kalau proyek gelang elektronik dan ikat ini sedang dikerjakan Kemenag, maka prosesnya harus kembali dikawal dan diawasi bersama oleh masyarakat, jangan sampai ada penyimpangan. Karena kejadian mark up, korupsi besar maupun kecil, hanya akan mencederai umat islam yang ingin menunaikan ibadah haji. Kita ingin kementerian agama berbenah kedepannya, karena jangan sampai umat dirugikan dan proyek ini menguntungkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Salam Sayang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H