Negara maju tentunya tidak terlepas dari dunia pendidikan.Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara, maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia dinegara tersebut. Sebaliknya jika rendah kualitas pendidikan suatu negara,maka rendah pula kualitas sumber daya manusia untuk memajuan negara tersebut.Sebenarnya tidak ada perbedaan pendidikan negara maju dengan negara berkembang,yang membedakan hanya cara mendidik sumber daya manusianya.Hal itu tidak terlepas dari sistem pendidikan yang di gunakan atau diterapkan dalam suatu negara.Dalam hal ini pemerinta dituntut untuk bijaksana dalam menentukan sistem pendidikan negaranya agar sistem tersebut berjalan secara evektif.
Sistem pendidikan di Indonesi dewasa ini belum bisa dinyatakan evektif karna masih banyak permasalahan, baik permasalahan kelembagaan,sarana prasarana,tenaga pengajar,menegemen,dan peserta didik.Apalagi dengan digantinya kurikulum 2006 dengan kurikulum 2013 banyak masalah bermunculan.Kurangnya sosialisasi yang dilakukan pemerintah sehingga banyak wali murid,siswa bahkan tenaga pengajar yang tidak tahu.Sarana prasarana yang dijanjikan pemerintah pun terlambat sehingga menghambat berjalannya proses belajar mengajar.
Dewasa ini guru hanya sekedar memberikan materi kepada siswanya,sehingga siswa dituntut untuk mendapat kan nilai yang tinggi.Bisa kita liat sekarang dengan hal tersebut banyak siswa yang mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah dan bahkan banyak siswa yang mencontek pada saat ulangan,semua itu dilakukan siswa demi mendapatkan nilai tinggi.Seharusnya guru harus menamkan pendidikan berkarakter kepada siswanya agar sekolah tidak hanya semata-mata untuk mendapatkan nilai tinggi tapi juga dapat membentuk karakter siswa yang kuat.Sehingga siswa memiliki etitut yang baik dan memiliki kepribadian yang tangguh,tidah seperti sekarang banyak siswa yang terjerumus pergaulan bebasJika Indonesia masih menggunakan sistem pendidikan sekarang maka Indonesia akan dihuni oleh pemuda yang memiliki sifat korusi,arogan,dan tidak bertanggung jawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H