Mohon tunggu...
Luvi Lia Nursucilowati
Luvi Lia Nursucilowati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Manusia yang suka menonton dan bermain badminton. Menyukai bunga matahari dan air.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Belajar Anti-Bullying dengan Cara Seru, Anak SD Main Ludo Edukatif

4 November 2024   11:30 Diperbarui: 4 November 2024   11:32 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan bahaya bullying dan pentingnya keselamatan anak di lingkungan sekolah, mahasiswa dari Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang (UNNES), menggelar kegiatan edukasi di SD Negeri Wonokusumo IV/43, Surabaya (10/10). Edukasi ini mengusung metode inovatif melalui permainan papan ludo, yang dirancang khusus untuk mengajarkan nilai-nilai anti-bullying kepada anak-anak. Kegiatan ini merupakan langkah intervensi dalam rangkaian Program PKL SKM Penggerak 2024.

SD Negeri Wonokusumo IV/43 dipilih sebagai lokasi intervensi karena di sekolah ini terdapat keragaman latar belakang suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), serta adanya siswa dengan kebutuhan khusus yang sering kali menjadi korban bullying. Melalui kegiatan ini, mahasiswa UNNES berharap dapat memberikan pemahaman kepada siswa SD tentang pentingnya menghargai perbedaan, menjaga perasaan teman, dan memahami risiko dari perilaku bullying.

Dalam kegiatan tersebut, permainan ludo dijadikan media interaktif untuk menyampaikan pesan-pesan positif kepada anak-anak. Setiap langkah dan kartu modifikasi challenge dalam permainan membawa pesan moral, seperti menghargai teman yang berbeda dan tidak melakukan kekerasan verbal maupun fisik. Siswa-siswa diajak berpartisipasi aktif dan berdiskusi tentang perasaan serta pengalaman mereka terkait perilaku di sekolah.

Menurut Luvi Lia yang merupakan penanggung jawab kegiatan, metode permainan ini dipilih karena mampu menjembatani komunikasi dengan anak-anak SD secara lebih santai dan menyenangkan. "Dengan permainan ludo, anak-anak dapat belajar tentang empati dan sikap anti-bullying tanpa merasa digurui," jelasnya.

Kegiatan ini mendapat sambutan baik dari para guru dan orang tua siswa. Mereka berharap agar intervensi semacam ini bisa menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan inklusif bagi seluruh siswa, terutama bagi mereka yang rentan menjadi korban bullying karena perbedaan atau kebutuhan khusus. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun