Mohon tunggu...
Luvia Devanya
Luvia Devanya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta

Mahasiswa aktif semester 5 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi S1 Manajemen.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

HAUL SOLO 2024, Agenda Rutin Tahunan Bukti Perkembangan Peradaban Islam di Kota Surakarta

24 Oktober 2024   20:00 Diperbarui: 24 Oktober 2024   23:18 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi diambil langsung dilokasi (Masjid Riyadh, Pasar Kliwon, Surakarta) 

Bagaimana sejarah dan asal mula terselenggaranya “Haul Solo”? Kenapa pusat pelaksanaannya ada di Kawasan Pasar Kliwon? Yuk kita simak artikel dibawah ini untuk mengikuti Perkembangan Peradaban Islam yang ada di Kota Surakarta, Warga Solo wajib tau!

Kota Surakarta atau yang lebih akrap disebut “Solo” terkenal dengan salah satu keunikannya, yaitu wilayah “Multietnis” yang mana ada banyak sekali kelompok etnis dalam satu masyarakat yang hidup berdampingan. Mereka memiliki keberagaman budaya, bahasa, dan tradisi yang berasal dari kelompok etnisnya masing-masing. Meski Solo di dominasi oleh kelompok Suku Jawa, ada salah satu etnis yang menonjol, yaitu Arab. Kelompok mereka kebanyakan bertempat tinggal di daerah Kecamatan Pasar Kliwon, mayoritas profesinya adalah pedagang kulineran Arabic dan juga Snack Oleh-oleh Haji & Umroh yang mana memang identik dengan etnisnya.

Kegiatan transaksi jual-beli yang ada di kawasan Pasar Kliwon tidak hanya sekadar tempat belanja berskala kecil, lebih dari itu kegiatan yang terjadi sangatlah berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Surakarta karena wilayahnya yang masih berada di sekitaran “Jantung Kota”. Ada banyak pusat perbelanjaan dan kebudayaan disana, contohnya PGS (Pusat Grosir Solo), BTC (Benteng Trade Center), Pasar Klewer (pusat grosir baju dan kain), Pasar Gede (pusat kuliner) dan juga Keraton Kasunanan Surakarta, Benteng Vastenburg, serta Masjid Riyadh.

Sebelum bicara banyak tentang Haul Solo 2024, kira-kira dari mana ya asal mula agenda rutin tahunan ini terselenggara? Benar, dari Masjid Riyadh. Masjid yang mempunyai sejarah panjang tentang perjalanan dakwah dan perkembangan Islam di wilayah Solo. Perjalanan panjang ini dimulai dari Habib Alwi bin Ali Al Habsyi  yang hijrah ke Indonesia untuk berdakwah dan memberikan konstribusi terhadap penyebaran agama Islam di Nusantara, terutama di Kota Surakarta.

Lalu, siapa sosok Habib Alwi bin Ali Al Habsyi? Habib Alwi bin Ali Al Habsyi adalah salah satu putra ulama besar Habib Ali Al Habsyi, yaitu pengarang kitab Maulid Simthudduror. Kitab ini berisi syair-syair tentang kisah hidup dan pujian kepada Rasulullah SAW  yang juga cukup masyhur bagi kaum Muslimin di Indonesia hingga sering dibaca melalui berbagai majelis. Habib Alwi mengikuti jejak ayahnya untuk mengamalkan ajaran Nabi Muhammad SAW dan berusaha memberikan kemaslahatan bagi seluruh umat Islam. 

Habib Alwi memiliki putra bernama Habib Anies bin Alwi Al Habsyi. Saking populernya kitab Maulid Simthudduror, Habib Anies mencetuskan tradisi tahunan dalam rangka memperingati wafatnya sang kakek yang sampai sekarang disebut Haul Solo. Acara ini menjadi momentum spiritual bagi umat Islam untuk memperkuat ikatan dengan sang Pencipta dan saling berbagi semangat kebaikan. Haul diisi banyak kegiatan di antaranya ada ceramah/tausiyah, kajian kitab dan tafsir Al-Qur’an, pendalaman hadist, doa bersama, hingga melantunkan shalawat dan kasidah.

Mengutip dari detik.com/Jateng, Haul Solo tahun ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Surakarta dan panitia terkait. Acara dilaksanakan pada tanggal 20–24 Oktober 2024 yang digelar di kompleks Masjid Ar-Riyadh, Solo. Rangkaian acara meliputi: Rauhan tanggal 20–22 Oktober, Haul tanggal 23 Oktober, dan Maulid Nabi tanggal 24 Oktober. Mengingat Habib Ali adalah sosok ulama yang sangat berpengaruh, maka tidak heran jika acara Haul di Solo selalu dibanjiri banyak jamaah yang berasal dari berbagai negara seperti Yaman, Singapura, hingga Afrika. Diperkirakan setiap tahunnya ada sekitar 250 ribu orang yang datang ke acara ini.

Tidak lupa, salah satu daya tarik utama masjid Riyadh ini adalah keberadaan tiga makam keturunan Habib Ali (pengarang kitab Simthudduror), yaitu Habib Alwi bin Ali Al Habsyi (pendiri Masjid Riyadh), Habib Ahmad bin Alwi Al Habsyi, dan Habib Anies bin Alwi Al Habsyi (pencetus Haul Solo).

***

Nah, jadi sekarang sudah terjawab ya bagaimana sejarah dan asal mula tercetusnya “Haul Solo” dan kenapa pusat pelaksanaannya ada di Kawasan Pasar Kliwon? 

Demikian informasi mengenai sejarah Perkembangan Peradaban Islam di Kota Surakarta : Haul Solo 2024, Kegiatan Religi Agenda Rutin Tahunan di Kawasan Masjid Riyadh, Pasar Kliwon, Surakarta, Jawa Tengah. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun