Mohon tunggu...
Lusiana EkaRahmawati
Lusiana EkaRahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Diponegoro

Halo, Saya Lusiana Mahasiswi Antropologi Sosial Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tingkatkan Branding, Mahasiswa KKN Undip Perkenalkan Kesenian Tatah Sungging Melalui Video Etnografi

11 Februari 2023   22:52 Diperbarui: 12 Februari 2023   09:00 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pijiharjo, Manyaran (25/01/2023) Kesenian Tatah Sungging merupakan seni pembuatan wayang kulit. Kesenian ini terdiri dari dua kegiatan yaitu menatah dan menyungging. Tatah berarti memahat dan Sungging berarti mewarnai. Pelaku kesenian ini di Pijiharjo tidak begitu banyak, salah pelaku tatah yang bersedia diwawancarai adalah Bapak Paimin dari Dusun Platar, dan pelaku sungging Bapak Suyanto dari Dusun Pengkol.

Proses menatah dan menyungging membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Pertama harus memilih bahan kulit kerbau, kemudian dikeringkan, ditatah atau dipahat, lalu disungging atau diwarnai.

Bapak Paimin melakukan proses penatahan membutuhkan waktu selama tiga hari. Kulit kerbau yang telah dikeringkan kemudian digambar membentuk karakter wayang setelah itu diukir mengikuti sketsa yang telah digambar di atas kulit kerbau tersebut.  Alat yang digunakan untuk menatah berbeda-beda ukuran tergantung besar kecilnya ukiran.

Setelah proses menatah, kemudian di sungging atau diwarnai. Pertama, mentahan wayang yang sudah ditatah dicat menggunakan cat tembok berwarna putih kemudian diwarnai. Proses menyungging juga membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.

Pak Suyanto melakukan pekerjaan sungging sesuai dengan permintaan pembeli. Wayang yang sudah ditatah dan sungging kemudian dijual ke penjual wayang, dan ada pula yang memesannya sebagai hiasan dinding. Penjualan wayang ini sudah sampai luar negeri, yaitu Jepang.

Harapannya kesenian Tatah Sungging di desa Pijiharjo, utamanya di Dusun Platar dan Dusun Pengkol dapat lebih dikenal masyarakat luas, dengan itu Mahasiswa KKN UNDIP membuat video etnografi kesenian Tatah Sungging yang dapat ditonton di video di bawah ini.
Penulis: Lusiana Eka R.P.P (Antropologi Sosial 2019)
Dosen Pembimbing:

1. Dr. Sunarno, S.Si., M.Si.
2. Megarani Hersaputri, ST.m M.T.
3. Suwandi, S.AP., M.Si.

Lokasi: Desa Pijiharjo, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun