Mohon tunggu...
Lutvia Ahmad
Lutvia Ahmad Mohon Tunggu... Mahasiswa - haii ! saya lutvia nur fadillah, saya mahasiswa semester 7 di UPI Bandung, mengabil jurusan PPKn. Pencapaian yang pernah saya lakukan selain menjadi mahasiswa adalah, saya pernah menjadi volunteer di dua komunitas di Bandung. Selain itu, untuk mengisi kekosongan waktu, saya pernah magang di SMK Taman Harapan dimana merupakan sekolah lama saya menjadi asistensi Guru PPKn kelas 11 disana.

Saya hobi memasak dan bernyanyi, tetapi perlu digaris bawahi bahwa saya hanya bisa memasak, tidak terlalu jago begitu, lalu saya merupakan penyanyi solo tetapi hanya di kamar mandi rumah saja hehe. Selain itu saya sangat suka membaca cerita novel, juga senang mendengarkan orang lain bercerita dan berkeluh kesah. Karna tujuan hidup saya adalah menjadi bermanfaat untuk orang sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Integrasi Nilai Pancasila dan Profil Pelajar Pancasila dalam Membangun Fondasi Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik di Abad ke-21

13 April 2024   19:13 Diperbarui: 13 April 2024   19:18 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di tengah dinamika global dan tantangan abad ke-21, pendidikan di Indonesia menghadapi kebutuhan mendesak untuk beradaptasi dan berinovasi. Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya mampu bersaing secara global tetapi juga mendalam mengakar pada nilai-nilai luhur bangsa, integrasi nilai Pancasila dan Profil Pelajar Pancasila (PPP) menjadi sangat kritikal. Pancasila, sebagai fondasi filosofis negara, mengandung nilai-nilai yang mendasari identitas dan etika bangsa Indonesia. 

Sementara itu, Profil Pelajar Pancasila dirancang sebagai pedoman pengembangan karakter dan kompetensi siswa yang mencerminkan ideal-ideal Pancasila. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana nilai-nilai Pancasila dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila dapat diintegrasikan dalam sistem pendidikan Indonesia sehingga menciptakan lingkungan belajar yang berpihak pada peserta didik dan sekaligus memerdekakan mereka dalam konteks pendidikan abad ke-21. Dengan pendekatan ini, diharapkan pendidikan di Indonesia tidak hanya mencetak pelajar yang cerdas secara akademik, tetapi juga peka terhadap nilai-nilai keadilan sosial, persatuan, dan integritas, sejalan dengan spirit dan aspirasi Pancasila.

Pancasila sebagai dasar dan identitas bangsa Indonesia merupakan filosofi fundamental yang mendefinisikan entitas negara dan masyarakatnya. Terdiri dari lima prinsip yang saling terkait, Pancasila menggambarkan nilai-nilai universal seperti kepercayaan pada Tuhan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sebagai pondasi negara, Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai pedoman dalam perumusan kebijakan publik dan hukum, tetapi juga sebagai identitas kolektif yang mencerminkan keberagaman budaya, agama, dan etnik di Indonesia. Identitas ini memperkuat konsep Bhinneka Tunggal Ika atau 'Berbeda-beda tetapi tetap satu', yang merupakan ideal dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman yang luas. Pancasila, dengan demikian, berperan vital dalam membentuk cara pandang dan perilaku warga negara, memastikan bahwa setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara selaras dengan nilai-nilai luhur yang telah disepakati bersama.

Dengan memahami Pancasila sebagai dasar ideologis dan identitas yang mengikat berbagai elemen bangsa, penting untuk melihat bagaimana nilai-nilai ini diterjemahkan ke dalam praktik pendidikan yang nyata dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Profil Pelajar Pancasila (PPP) muncul sebagai inisiatif yang signifikan. Inisiatif ini tidak hanya merespons kebutuhan untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan, tetapi juga mengadaptasikannya dalam membangun karakter pelajar yang dapat menghadapi berbagai tantangan di era global ini. PPP, oleh karena itu, mengemban misi penting untuk menanamkan dan memperkuat nilai-nilai yang digariskan oleh Pancasila melalui pendidikan, memastikan bahwa generasi penerus bangsa tidak hanya memperoleh pengetahuan akademik tetapi juga membawa serta nilai-nilai inti yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Profil Pelajar Pancasila (PPP) adalah kerangka kompetensi yang dirancang oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai bagian dari upaya pembaharuan pendidikan nasional. PPP bertujuan untuk menggambarkan ideal karakter dan kompetensi yang diharapkan dari setiap pelajar Indonesia, menyesuaikan diri dengan tantangan zaman serta memastikan bahwa pendidikan tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

PPP mengusung lima profil utama yang harus dimiliki oleh pelajar Indonesia, yaitu:

Berakhlak Mulia: Mengutamakan integritas, memiliki empati, berperilaku sopan, dan menjunjung tinggi etika serta moral yang baik. Profil ini mencerminkan nilai Sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.

Mandiri: Kemampuan untuk belajar mandiri, memiliki inisiatif, dan mengelola diri sendiri dalam berbagai situasi. Hal ini mencerminkan aspek kepemimpinan dan kemandirian yang dijunjung dalam nilai-nilai Pancasila.

Bernalar Kritis: Kemampuan untuk berpikir logis, kritis, dan analitis dalam memecahkan masalah serta membuat keputusan yang bijaksana. Profil ini penting untuk mengembangkan kapasitas intelektual dan responsif terhadap isu-isu sosial.

Gotong Royong: Menekankan pentingnya kerja sama dan solidaritas sosial. Hal ini sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila tentang Persatuan Indonesia, yang menekankan pentingnya kerjasama dan saling membantu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun