Negeri vs Swasta, Pilih Mana?

Penerimaan peserta didik baru jenjang SMA/SMK Negeri untuk wilayah Yogyakarta telah usai. Namun kuota di beberapa sekolah masih belum terpenuhi. Terlebih lagi untuk sekolah yang berlabel tidak favorit. Padahal negeri lho. Lalu bagaimana untuk sekolah swasta?

Sekolah swasta masih menjadi pilihan yang ke sekian kali. Sekolah swasta kerap kali hanya menjadi cadangan. Jika tidak diterima di sekolah negeri, barulah mereka melirik sekolah swasta. Padahal jika dilihat dari kualitas, sekolah swasta tidak kalah bagus dengan mereka, sekolah negeri. 

Bahkan, sering kejadian, siswa yang telah mendaftar di sekolah swasta, ditarik oleh sekolah negeri karena kuota belum terpenuhi dengan iming-iming status sekolah tersebut. Hal ini terjadi tidak hanya sekali dua kali, tetapi sudah berkali-kali, protes ke pihak terkait pun tidak ditanggapi dengan serius. 

Merujuk pada hal tersebut, maka sekolah swasta yang tidak favorit harus selalu meningkatkan kualitasnya. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan menggandeng mitra seperti dunia industri untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Industri dapat dijadikan sebagai pendamping sekolah yang membantu sekolah dalam hal pengembangan kurikulum maupun pengembangan sekolah di bidang lain.

Cara ini dianggap merupakan cara yang paling efektif untuk menaikkan rating sekolah (baca kualitas sekolah) sehingga kuota peserta didik baru dapat terpenuhi. Sekolah swasta tidak akan dijadikan sebagai sekolah cadangan tetapi menjadi sekolah tujuan utama. Toh negeri atau swasta hanyalah status yang tidak mencerminkan kualitas sekolah. 

Jadi mau pilih negeri atau swasta? Bukan status yang seharusnya menjadi tolok ukur ketika memilih sekolah, tetapi kualitas sekolah yang seharusnya kita pertimbangkan. Tidak sedikit sekolah swasta yang mempunyai kualitas baik bahkan mungkin di atas sekolah berstatus negeri. So ga perlu berkecil hati seandainya di tahun ini kita diterima di sekolah swasta.