Penulis: Lutpi Mubarok
Tulisan Ini  disarikan dari laporan Mini Riset Individu serta Modul Ajar Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan Part 6 mengenai pemberdayaan dan pengorganisasian tenaga pendidik dan kependidikan yang diberikan oleh Prof. Dr. H. A. Rusdiana, Drs., M.M., sebagai dosen pemampu.
Suharto (2022) menjelaskan bahwa pemberdayaan tenaga kependidikan melibatkan peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang dibutuhkan agar mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan lebih efektif. Konsep ini menekankan pentingnya pengembangan profesional berkelanjutan bagi tenaga kependidikan untuk meningkatkan kinerjanya dalam mendukung sistem pendidikan yang lebih baik.
Salah satu pendekatan penting dalam pemberdayaan tenaga kependidikan adalah pengembangan kompetensi. Nugroho (2023) menekankan bahwa pemberdayaan harus berorientasi pada pengembangan kompetensi yang relevan dengan tuntutan zaman, termasuk keterampilan interpersonal dan manajerial. Dalam hal ini, pengembangan kompetensi tidak hanya terbatas pada keterampilan teknis, tetapi juga pada kemampuan berinteraksi dan mengelola lingkungan pendidikan secara efektif. Pemberdayaan tenaga kependidikan melalui pengembangan kompetensi ini dapat membantu mereka untuk lebih siap menghadapi tantangan pendidikan modern yang semakin kompleks dan dinamis.
Pelatihan yang diselenggarakan oleh kepala madrasah di MTsN 1 Kota Cimahi dilakukan dengan cara :
Pertama : Konten pelatihan yang di berikan kepada tenaga pendidik dan kependidikan merupakan hasil dari analisis data yang didapatkan dari PTK, kemudian dipetakan berdasarkan kompetensi yang perlu di latihkan.Â
Kedua, Madrasah berfokus pada peningkatan kompetensi pedagogis, profesional, sosial, dan kepribadian PTK.Â
Ketiga, Program pemberdayaan ini diwujudkan melalui pelatihan internal yang dirancang berdasarkan kebutuhan spesifik sekolah, seperti penguasaan teknologi pembelajaran, inovasi metode pengajaran, dan penguatan nilai-nilai keislaman.
Keempat, Pemberdayaan eksternal juga dilakukan melalui kerja sama dengan Kementerian Agama, lembaga pelatihan pendidikan, serta institusi lainnya.
Â
Natizah:
Pendekatan berbasis data yang digunakan dalam menetuan pelatihan ini harus diapresiasi karena memberikan solusi yang relevan dengan kebutuhan spesifik. Pelatihan yang diseslenggarakan berbasis data akan menghasilkan prodak pelatihan yang lebih relevan dengan kebutuhan individu PTK yang akan berpengaruh pada pencapaian visi misi madrasah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H