Mohon tunggu...
KKN  UMD KELOMPOK 117
KKN UMD KELOMPOK 117 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN UNEJ MEMBANGUN DESA KELOMPOK 117 UNIVERSITAS JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UMD-2 UNEJ Kelompok 117 Dorong UMKM Lokal dengan Brandingisasi Produk di Padegan, Tanjung Kamal

3 September 2023   13:39 Diperbarui: 3 September 2023   13:41 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 4. Foto display produk, pembuatan label kemasan, dan pengambilan video produksi rengginang/Dokpri

Desa Tanjung Kamal merupakan salah satu desa yang berada di wilayah kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo. Desa Tanjung Kamal terdiri dari 10 dusun diantara yaitu Dusun Tanjung Sari Timur Utara, Dusun Tanjung Sari Timur Selatan, Dusun Tanjung Sari Timur, Dusun Tanjung Kamal Barat, Dusun Tanjung Kamal Utara, Dusun Tanjung Pasir Utara, Dusun Tanjung Pasir Selatan, Dusun Blumbang,  Dusun Padegan, dan Dusun Tanjung Banon. 

Desa Padegan merupakan salah satu dusun yang memiliki potensi alam yang unggul karena mempunyai potensi hasil pertanian dan laut yang melimpah karena wilayah yang dekat dan berbatasan langsung dengan laut yaitu selat madura sehingga hasil laut berupa ikan laut sangat melimpah. 

Mayoritas penduduk bermata pencaharian petani, nelayan, dan peternak. Di samping itu, terdapat penduduk yang berwirausaha seperti home industry yaitu produksi kerupuk dan rengginang ikan. Komoditas yang banyak dibudidayakan di wilayah tersebut yaitu padi, jagung, dan bawang merah. 

Dusun Padegan merupakan wilayah strategis dalam pengembangan usaha pengolahan produk kerupuk dan rengginang yang sebagian besar bahan yaitu ikan laut. 

Dengan adanya potensi wilayah yang ada di Dusun Padegan dapat meningkatkan masyarakat untuk berwirausaha dan keinginan nelayan setempat menangkap dan memaksimalkan pemanfaatan hasil pertanian dan laut menjadi produk yang mempunyai nilai tambah maupun nilai ekonomis. 

Disamping mempunyai nilai tambah dan nilai ekonomis, olahan berbahan ikan laut memiliki protein sangat tinggi dan kalori rendah. kadar asam amino yang tinggi, berprofil lengkap, dan sekitar 85-95 persennya mudah dicerna tubuh manusia membuat kandungan protein dalam ikan dikategorikan complete protein. 

Rengginang merupakan hasil olahan makanan ringan yang berbahan dasar beras ketan dan ikan laut yang kemudian dibentuk berbentuk bulat serta makanan ini banyak digemari oleh semua kalangan baik anak-anak hingga lansia karena rasa yang gurih, harga terjangkau, dan dapat dijadikan camilan maupun lauk.

Salah satu potensi yang terdapat di Dusun Padegan yaitu usaha produk rengginang milik Bu Hendra. Ibu Hendra merupakan salah satu pelaku usaha produk rengginang yang sudah berproduksi sejak tahun 2021. Usaha rengginang ikan Bu Hendra sudah memiliki banyak varian rasa seperti terasi, bawang putih, balado, cumi dan rasa mix.. 

Rasa yang best seller yaitu terasi. Varian rasa pada rengginang ikan milik Bu Hendra dapat menjadi pembeda dan ciri khas produk sehingga produk tersebut dapat menarik konsumen. 

Produk rengginang ini  hanya dipasarkan di lingkungan sekitar dimana pemasaran hanya melalui mulut ke mulut dan pasar tradisional yaitu Pasar Panji. Identitas produk seperti logo dan informasi produk belum maksimal sehingga produk rengginang milik Bu Hendra tidak memiliki ciri khas dan informasi yang belum lengkap membuat usaha tersebut belum maksimal. 

Permasalahan yang dihadapi Bu Hendra yaitu (1) minimnya pengetahuan dan kurangnya akses terhadap sosial media, (2) Belum maksimalnya manajemen citra usaha rengginang, (3) kurangnya kesadaran terhadap pentingnya branding produk, dan (4) pemasaran hanya dipasarkan dalam lingkup pasar tradisional dan wilayah sekitar. Dengan permasalahan-permasalahan yang terdapat di usaha rengginang ikan Bu Hendra membuat pengoptimalan manajemen citra, kondisi pemasaran dan identitas produk menjadi poin utama permasalahan. 

Gambar 2. Produk Rengginang Bu Hendra/Dokpri
Gambar 2. Produk Rengginang Bu Hendra/Dokpri

Untuk mendukung program SDGs Desa yaitu pertumbuhan ekonomi desa merata. Maka saya, Trianatul Sari Nurlatifah, Mahasiswa Universitas Jember yang saat ini sedang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMD II di Desa Tanjung Kamal berencana mendukung UMKM produk rengginang milik Bu Hendra dengan pelatihan manajemen citra dan brandingisasi produk. Target dari program kerja ini yaitu berkembangnya usaha produk rengginang ikan milik Bu Hendra sehingga dapat membuat usaha yang berkelanjutan, meningkatkan nilai ekonomi, perluasan sasaran konsumen, dan penciptaan lapangan kerja. 

Dengan adanya pelatihan manajemen citra dan brandingisasi produk pembuatan label dan pemasaran digital menggunakan media sosial seperti WhatsApp, dan Instagram. Pelaku usaha dapat mengimplementasikan pelatihan tersebut dengan target yang telah ditentukan sesuai dengan identifikasi permasalahan dan mendukung program SDGs Desa serta pengambil kebijakan terkait pentingnya sebuah brand yang kuat dan upaya untuk terus menjaga citra dari brand tersebut. Dan terakhir yaitu menjaga longevity brand. (Trianatul Sari Nurlatifah/KKN 117/Tanjung Kamal/Mangaran/Situbondo/Agus Supriono, SP.,M.Si)

Pada pelaksanaan program kerja KKN UMD II UNEJ 117 "Dorong UMKM Lokal Produk Rengginang dengan Brandingisasi Produk di Dusun Padegan, Tanjung Kamal" dilaksanakan dalam waktu 6 minggu. Setiap minggunya terdapat perencanaan dan pembagian fokus kegiatan yang dilakukan. 

Pada minggu pertama, dilaksanakan pengenalan diri dari mahasiswa KKN yang bertujuan supaya pihak pelaku usaha dan mahasiswa saling mengenal, selanjutnya yaitu pelaksanaan observasi lapang dimana dalam hal ini mahasiswa melakukan observasi melalui wawancara dengan pelaku usaha dan Kepala Dusun Padegan. Pada tahap ini ditemukan permasalahan yaitu berupa label kemasan yang kurang menarik, menajemen citra yang belum dilaksanakan, dan pemasaran yang terbatas atau lingkup kecil. 

Setelah mengetahui kondisi lapang terkait potensi dan permasalahan usaha yang terjadi, dilakukan pengidentifikasian dan perumusan solusi atas permasalahan tersebut. Dalam minggu ini sasaran yang di didapat yaitu mengetahui potensi, permasalahan atau kendala dalam usaha, dan menemukan solusi dalam permasalahan yang dihadapi.

Gambar 3. Survey Lapang ke Pelaku Usaha Rengginang Bu Hendra/Dokpri
Gambar 3. Survey Lapang ke Pelaku Usaha Rengginang Bu Hendra/Dokpri

Pada minggu kedua, dilaksanakan kegiatan pembuatan label kemasan, pengambilan produksi, foto produk yang akan digunakan untuk display produk rengginang. Pembuatan label baru bertujuan membuat kemasan lebih menarik dan pembuatan label baru dilaksanakan atas persetujuan pemilik usaha yaitu Bu Hendra. 

Pengambilan video produksi digunakan sebagai promosi teaser yang digunakan sebagai terobosan promosi dalam alur produksi dan pengenalan usaha Bu Hendra. dan pelaksanakan take foto produk yang digunakan untuk display foto di media sosial UMKM serta pembuatan materi manajemen citra untuk pelaku usaha. Beberapa solusi tersebut diputuskan untuk menarik minat konsumen dan pelayanan yang diberikan oleh pelaku usaha dapat diterima secara nyaman oleh pembeli. 

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Gambar 4. Foto display produk, pembuatan label kemasan, dan pengambilan video produksi rengginang/Dokpri
Gambar 4. Foto display produk, pembuatan label kemasan, dan pengambilan video produksi rengginang/Dokpri

Pada minggu ketiga dilaksanakan kegiatan konfirmasi label kemasan, foto produk, video promosi produk, pembuatan akun Instagram, dan pendaftaran Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) serta pembuatan materi yang akan disampaikan pada kegiatan pelatihan digital marketing. Konfirmasi label digunakan untuk penyesuaian keinginan pemilik usaha terhadap label kemasan yang baru. Pembuatan akun Instagram digunakan untuk tempat promosi usaha rengginang Bu Hendra. Dan melakukan pendaftaran surat izin usaha yang sebelumnya sudah dikonfirmasi kepada pelaku usaha bahwasanya pelaku usaha belum memiliki surat izin usaha dan melakukan pengambilan data yang diperlukan dalam administrasi surat izin usaha. Surat izin usaha bertujuan untuk melegalkan usaha yang didirikan masyarakat oleh pemerintah. 

Pada minggu keempat dilaksanakan sosialisasi dan pelatihan digital marketing dengan pembuatan akun WA Business. Sosialisasi berkaitan dengan brandingisasi yang dapat memberikan pemahaman kepada pelaku usaha untuk manajemen citra supaya memiliki pelayanan yang baik di mata konsumen dan dari segi brandingisasi, pelaku usaha paham pentingnya branding produk itu sendiri, serta pengenalan akun media sosial Instagram UMKM di Desa Tanjung Kamal.

Dokpri
Dokpri

Gambar 5. Pelatihan digital marketing dengan WA Business dan pembagian surat izin usaha kepada pelaku usaha/Dokpri
Gambar 5. Pelatihan digital marketing dengan WA Business dan pembagian surat izin usaha kepada pelaku usaha/Dokpri

Pada Minggu kelima, dilaksanakan implementasi pelatihan brandingisasi produk yang telah dilaksanakan yaitu promosi produk, pemasaran secara online, dan manajemen citra pelaku usaha kepada konsumen. Promosi produk dilakukan di media sosial WA Business dan Instagram UMKM Desa Tanjung Kamal. Pada minggu keenam dilaksanakan pelaksanaan monitoring dan evaluasi pada kegiatan yang telah dilaksanakan. Pelaksanaan monitoring dilakukan melalui akun WA Business, promosi, dan konten, selanjutnya evaluasi diberikan dalam bentuk solusi berupa arahan dalam pemaksimalan tahap-tahap dalam branding produk rengginang Bu Hendra. Sasaran dari kegiatan monitoring ini digunakan untuk konfirmasi output yang didapat sudah maksimal. Dan setelah meninjau di lapang, hasil dari monitoring dan evaluasi sudah dilaksanakan dengan maksimal serta produk rengginang Bu Hendra sudah menjangkau secara luas yaitu hingga di luar kota.

Dokpri
Dokpri

Gambar 6. Silaturahmi dan Evaluasi Implementasi dari Brandingisasi Produk, serta Akun Instagram Komunitas UMKM Tanjung Kamal/Dokpri
Gambar 6. Silaturahmi dan Evaluasi Implementasi dari Brandingisasi Produk, serta Akun Instagram Komunitas UMKM Tanjung Kamal/Dokpri

Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMD II di Desa Tanjung Kamal -- Situbondo menghasilkan masyarakat khususnya pelaku usaha paham terkait manajemen citra dengan brandingisasi produk melalui pelatihan digital marketing dengan WA Business yang dapat menunjang perkembangan usaha. Dengan dilaksanakannya program selama 6 minggu KKN UMD II memberikan solusi terkait permasalahan usaha melalui edukasi manajemen citra, pelatihan digital marketing dan pembuatan label, pembuatan surat izin usaha perdagangan (SIUP), serta konten promosi di media sosial sehingga dapat membuat usaha yang dijalankan berkembang. Dengan ini dapat membuat menarik minat masyarakat atau konsumen hingga luar kota untuk membeli produk rengginang Bu Hendra. (Trianatul Sari Nurlatifah/ KKN 117/ Tanjung Kamal/ Mangaran/ Situbondo/Agus Supriono)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun