Komunikasi menurut Harold D. Lasswell adalah "Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa, dan apa pengaruhnya. Jadi komunikasi menurut Lasswell adalah sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan menggunakan media dan menghasilkan efek. Dimana seseorang meyampaikan informasi kepada orang lain atau pihak kedua baik secara langsung atau tidak langsung dengan menggunakan alat komunikasi kemudian menghasilkan timbal balik kepada kita.
Sedangkan komunikasi Internasional yaitu komunikasi yang dilakukan oleh komunikator dari belahan negara lain yang berbeda bahasa, budaya, dan kebiasaan kepada seseorang dari belahan negara lain yang juga berbeda dari bahasa, budaya dan kebiasaanya yang mana saling menyampaikan serta bertukar pesan atau informasi baik tentang budaya, dan tentang apa yang berbeda dinegaranya.
Komunikasi Internasional kontemporer dapat diterangi oleh pemahaman tentang unsur-unsur kontinuitas dan perubahan dalam perkembangannya. Sambungan kekuatan ekonomi, militer, dan politik selalu bergantung pada sistem komunikasi yang efisien, mulai dari bendera, suar, dan pelari, hingga kapal dan kawat telegraf, dan sekarang satelit. Evolusi komunikasi telegraf dan kekaisaran pada abad kesembilan belas mencontohkan hubungan timbal balik ini, yang berlanjut sepanjang abad ke-20, bahkan setelah akhir kekaisaran. Selama Perang Dunia dan Perang Dingin, kekuatan dan pentingnya media baru radio dan kemudian televisi untuk komunikasi Internasional ditunjukkan oleh penggunaannya untuk propaganda Internasional serta mengakui potensi mereka untuk pembangunan sosial ekonomi.
Paruh kedua abad kesembilan belas melihat sistem komunikasi kekaisaran yang meluas yang dimungkinkan oleh telegraf elektrik. Diciptakan oleh Samuel Morse pada tahun 1837, telegraf memungkinkan transmisi informasi yang cepat, serta memastikan kerahasiaan dan perlindungan kode. Komunitas bisnis pertama kali menggunakan teknologi baru ini. Kecepatan dan keandalan telegraf terlihat menawarkan peluang untuk keuntungan dan ekspansi Internasional (Headrick, 1991).
Kabel telegraf  bawah laut pertama yang menghubungkan Inggris dan Perancis mulai beroperasi pada tahun 1851 dan kabel transatlantik pertama, menghubungkan Inggris dan Amerika Serikat, pada tahun 1866. Antara tahun 1851 dan 1868, jaringan bawah laut diletakkan di seberang Atlantik Utara, Laut Tengah, Samudra Hindia , dan Teluk Persia. Selama 1860-an dan 1870-an, London dihubungkan dengan kabel ke daerah-daerah utama Kekaisaran.
Dalam hal ini industri surat kabar juga tidak kalah penting dalam mengembangkan jaringan telegraf Internasional, untuk dapat memanfaatkan peningkatan pesat dalam permintaan berita, terutama informasi keuangan yang diperlukan untuk melakukan perdagangan Internasional. Lalu lahir lah tiga kantor berita Eropa, Havas, Wolff, dan Reuters, semuanya disubsidi oleh pemerintah mereka masing-masing.
Namun setelah perang dunia pertama pecah, Inggris memotong kedua kabel transatlantik karena menjadi perdebatan tentang siapa yang harus mengontrol kabel tersebut, lalu Amerika Serikat mengusulkan pada perundingan damai 1919 di Versailles agar kabel-kabel itu dipegang bersama dibawah kendali Internasional atau perwalian dan bahwa kongres dunia diadakan untuk mempertimbangkan aspek-aspek Internasional komunikasi telegraf, kabel dan radio(Luther, 1988).
Seperti halnya teknologi baru, negara-negara barat adalah yang memahami implikasi strategis komunikasi radio setelah transmisi radio pertama suara manusia pada tahun 1902. Kesadaran yang berkembang dikalangan bisnis Amerika, jika radio dikembangkan dan dikendalikan dengan tepat dapat digunakan untuk melemahkan keuntungan besar dari jaringan kabel internasional yang didominasi oleh Inggris(Luther, 1988).
Tidak seperti kabel, Amerika terus mendominasi teknologi telepon baru lainnya setelah pemetaan telepon oleh Bell Telephone Company. Produksi telepon meningkat di AS, American Telephone and Telegraph(AT & T), kemudian ini menjadi kantor pusat Bell Systems yang mana sejak didirikan dan selama 80 tahun berikutnya berhasil menjaga monopoli mendekati jaringan Telekomunikasi AS. Namun, area yang diliputi telepon sangat terbatas jaringan telepon memperoleh dimensi global hanya pada tahun 1956 ketika kabel telepon pertama diletakan dibawah Altantik.
Sumber :
Cangara, Hafied. 2016. Ed. 2 - Cet. 16. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Rajawali Pers.