Mohon tunggu...
Luthfy candra
Luthfy candra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Facebook Perlu Monitoring, Setuju atau Tidak?

15 Juli 2018   21:12 Diperbarui: 15 Juli 2018   21:36 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Monitoring merupakan kegiatan pengawasan yang berarti proses pengamatan, pemeriksaan, pengendalian dan pengoreksi suatu kegiatan. Monitoring ditinjau dari hubungan terhadap kinerja dalam proses terintegrasi untuk memastikan bahwa proses berjalan dengan baik ataupun sesuai rencana, monitoring juga dapat memberikan informasi tentang proses berjalannya rencana yang telah ditentukan. Lalu aktivitas di media sosial saat ini telah menjadi keutamaan dalam berkomunkasi.

Media sosial juga dapat memberikan dampak baik maupun buruk bagi penggunanya. Contohnya seperti sebuah kasus yang belum lama ini, yaitu perusahaan situs terbesar "Facebook" menjdi sorotan warga Indonesia pasalnya data Pengguna akun Facebook telah di bocorkan dan itu merupakan sebuah pelanggaran yang melanggar Peraturan Menteri Kominfo tentang Perlindungan Data Pribadi maupun UU ITE. Lalu sangsi yang bisa di dapat ialah 12 Tahun penjara dan denda samapai RP.12 Miliyar. Pimpinan Facebook Mark Zuckerberg berkata dalam konferensi pers bahwa sebelumnya ia berasumsi bahwa jika Facebook memberikan suatu perangkat kepada orang-orang adalah tanggung jawab mereka untuk memutuskan bagaimana mereka akan menggunakannya, tapi ia menambahkan bahwa "setelah mengkajinya lagi" ia merasa pandangan itu sempit dan salah. Zuckerberg mengumumkan audit internal telah menemukan masalah baru.

Aktor-aktor berniat jahat telah menyalahgunkan fitur yang memungkinkan pengguna mencari sesama pengguna dengan pos-el (email) atau nomer telepon di kolom pencarian Facebook. Alhasil dari penyalahgunaan tersebut banyak informas profil publik telah "disalin" dan dicocokan dengan detail kontak, yang didapat dari sumber lain, dan kini Facebook telah memblokir fasilitas terebut. Facebook juga menerapkan beberapa perubahan secara luas agar terhindarnya penyalahgunaan terhadap pengunanya.

Kasus lainnya ialah penyebaran berita-berita Hoax atau palsu, tentunya itu dapat membuat para pengguna dan pembaca nya salah mengartikan berita yang tersebar. Penyebaran informasi palsu di Facebook sepertinya tidak pernah habis, kebohongan yang tersebar pun dapat merugikan dan membuat resah para pengguna. Para pengguna yang cerdas tentunya tidak dengan mudahnya menelan berita bohong itu bulat-bulat. Penggunapun diharuskan untuk lebih teliti dan menelaah kembali jika ada berita palsu yang tersebar luas. Saat ini Facebook juga telah menyediakan fitur untuk menangkal atau mencegah berita palsu tersebut disebarkan.

Facebook sangat menyadari bahwa jika mereka membiarkan penyalahgunaan tersebar begitu saja maka akan sangat menguntungkan bagi pihak yang melakukan penyalahgunaan, Facebook tidak diam begitu saja mereka berusaha memberikan yang terbaik kepada para penggunanya. Pada tahun 2018 saat ini Facebook mulai ditinggalkan oleh penggunanya, saat ini bukan lah persoalan media sosial apa yang digunakan oleh para pengguna tetapi penggunanya lah yang harus lebih pintar dan cerdas untuk menggunakannya.

 

Sumber 

CNN Indonesia

BBC.com.News_Indonesia/majalah/Satu_juta_data_pengguna_di_Indonesia_bocor _Menkominfo_panggil_Facebook

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun