Indonesia sudah sejak dahulu kala tersohor dengan pesona eksotisme pariwisata yang selalu ditawarkan kepada setiap pelancong dari luar negeri maupun traveller lokal yang hobi untuk mengeksplor segala potensi pariwisata dan budaya di ibu pertiwi ini. Negara besar, dengan jumlah penduduk yang cukup tinggi namun diimbangi dengan banyak kelebihan yang terkadang juga jarang dimiliki oleh negara lainnya. Maraknya pehobi traveling dalam maupun luar negeri saat ini menjadi fenomena tersendiri yang patut disyukuri oleh masyarakat maupun Pemerintah, karena artinya pemasukan devisa negara dari sektor pariwisata akan ikut menanjak secara drastis. Kali ini penulis akan mengangkat sebuah daerah kecil tepatnya di Provinsi Jawa Tengah bagian paling ujung timur yang berbatasan langsung dengan Jawa Timur, yakni Kabupaten Rembang dengan tagline nya Rembang BANGKIT ( Bahagia, Aman, Nyaman, Gotong Royong, Kerja Keras, Iman, dan Takwa )., Rembang mempunyai potensi tersembunyi dari sektor pariwisata baik yang sudah diresmikan menjadi objek wisata unggulan, maupun Alternatif.
Kabupaten penghasil garam ini mengandalkan perpaduan antara eksotisme alam, sejarah, dan budaya untuk menarik wisatawan dalam maupun luar negeri. Keindahan alam dapat kita temui pada pantai yang menjulang sepanjang pintu masuk Kabupaten Rembang dari arah barat ( Semarang ) hingga ke timur ( Kabupaten Tuban, Jawa Timur ) di pinggir jalan, sehingga konsep sea front city seperti yang terdapat pada kota Rio de Janeiro, Brazil dapat kita temukan di sini. Sedangkan, untuk kekayaan sejarah dan Budaya, daerah yang menjadi domisili terakhir pahlawan emansipasi wanita R.A Kartini sebelum wafat tersebut menyuguhkan Pendopo yang sekaligus menjadi Museum dan bekas rumah peninggalan R.A Kartini bersama Bupati Rembang pertama Raden Adipati Joyodiningrat.Â
Tepat di Kecamatan Bulu, Desa Mantingan di bagian selatan Kabupaten Rembang, wisatawan akan dimanjakan dengan paket wisata sejarah dengan mengunjungi makan R.A Kartini beserta keluarganya. Beranjak ke sisi timur, berlokasi di Desa Bonang, Kecamatan Sluke, kita akan diajak untuk berziarah ke Pasujudan Sunan Bonang, salah satu wali songo yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam. Kecamatan Lasem, juga terkenal dengan sebutan small chinatown atau Tiongkok kecil karena merupakan kota awal pendaratan orang Tionghoa di tanah Jawa dan terdapat perkampungan tionghoa yang sangat banyak, selain itu Lasem juga Salah satu tempat berkembangnya para imigran dari Tiongkok terbesar di Pulau Jawa abad ke-14 sampai 15 selain di Sampotoalang (Semarang) dan Ujung Galuh (Surabaya). Sampai saat ini Lasem masih menyimpan kenangan-kenangan tersebut berupa benda cagar budaya Klenteng, maupun rumah adat Tiongkok yang keasliannya masih dijamin 100 persen. Batik Lasem, Lontong Tuyuhan, dan Sirup Kawis akan menjadi buah tangan andalan bagi setiap wisatawan setelah mengunjungi Kabupaten ini.
Bupati Rembang yang baru saja dilantik untuk periode 2015-2020, H. Abdul Hafidz, bersama dengan Wakilnya, Bayu Andriyanto, SE dalam beberapa kesempatan bertemu dengan stakeholder pariwisata memastikan bahwa segala potensi yang ada di Rembang akan dimaksimalkan untuk mendongkrat Pendapatan Asli Daerah dan meningkatkan stabilitas ekonomi warga setempat, mengingat Pariwisata merupakan sektor yang tidak kecil karena mampu menimbulkan multiplier effect bagi semua pihak baik masyarakat, pemerintah, investor, dan daerah itu sendiri. Kepala Daerah telah mengupayakan agar pembangunan infrastruktur maupun fasilitas pendukung lainnya yang berkaitan langsung dengan seluruh obyek wisata di Kabupaten Rembang dipercepat demi memanjakan tamu-tamu wisatawan yang akan menikmati eksotisme kota garam ini. Â
Pembangunan infrastruktur memang menjadi faktor utama maju atau tidaknya pariwisata di sebuah daerah, karena tanpa adanya hal itu, maka dipastikan potensi yang ada akan sulit berkembang karena tidak tersedianya fasilitas pendukung yang memadai. Sebuah obyek wisata yang baik wajib dibarengi dengan infrastruktur yang representatif demi keamanan dan kenyamanan wisatawan dalam melakukan kunjungan. Maka dari itu, masyarakat Rembang menilai, langkah pimpinan daerah yang baru untuk mengutamakan pembangunan infrastruktur dinilai sangat tepat dan mereka semua berharap, setelah ini akan segera ada dampak langsung yang dirasakan warga lokal khususnya mengenai melonjaknya pendapatan seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang datang.Â
Untuk paket wisata, Pemerintah melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga telah meluncurkan RATUBANGNEGORO ( Blora, Tuban, Rembang, dan Bojonegoro ), bekerja sama dengan daerah tetangga tersebut, sehingga wisatawan datang ke Rembang akan mendapatkan paket wisata yang lengkap di 4 daerah yang berbatasan secara langsung tersebut. Kini, seluruh stakholder pariwisata daerah setempat bersama dengan wisatawan yang siap datang menunggu sekaligus mengapresiasi upaya keras Pemerintah Kabupaten Rembang untuk mengandalkan sektor pariwisata sebagai salah satu ujung tombak penyumbang pendapatan daerah dan peningkatan ekonomi rakyatnya. Semoga permata di ujung timur Jawa Tengah tersebut semakin menampakkan kilaunya yang eksotis dan menjadi daerah kunjungan wisata pilihan utama para pelancong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H