Perkembangan moral adalah seseorang yang telah mengalami perkembangan moral ketika ia berperilaku sesuai dengan aturan-aturan yang ada dalam masyarakatnya. Dengan kata lain, perkembangan moral berkorelasi dengan keterampilan diri secara individu. Perkembangan moral berkaitan dengan aturan dan konvensi tentang apa yang harus dilakukan orang dalam interaksi mereka dengan orang lain. Perkembangan moral memiliki dimensi intrapersonal yang mengatur fungsi seseorang saat tidak terlibat dalam interaksi sosial dan dimensi interpersonal yang mengatur interaksi sosial dalam penyelesaian konflik. Antara usia 4 dan 6 tahun, anak-anak mulai memahami dan memahami bahwa ada perilaku yang baik dan ada yang tidak.
Kelompok sosial harus mengikuti nilai-nilai moral yang memiliki aturan, karena adanya interaksi social Anak-anak akan belajar perilaku moral yang harus diajarkan sejak usia dini sampai anak itu tumbuh kemudian. Dasar untuk belajar harus dibangun dalam perilaku moral yang baik Sejak usia dini. Moral pada masa kanak-kanak masih sangat rendah, makanya perkembangan intelektual anak belum tercapai ketika anak-anak dapat belajar atau menerapkan asas-asas baik atau buruk. Anak-anak juga terkadang belum bisa memahami aturan dan tidak memahami keberadaan sebagai sebuah kelompok masyarakat, karena anak belum memahami adanya perilaku etis. Nah, maka anak perlu belajar dan dibimbing dalam tata krama baik apakah anak akan mengikuti perkembangannya karena perkembangan perilaku etis anak tentu saja berbeda pertumbuhannya sangat cepat dan ada juga yang perkembangannya sangat cepat tidak memadai.
Masalah di lingkungan anak. Dengan peristiwa hidup pasti setiap hari tetapi selalu meniru hal-hal negatif dari lingkungan, sejak awal ucapan yang tidak sopan, sama seperti anak-anak meniru orang dewasa dengan kata-kata yang tidak mendidik. Maka kondisi inilah yang menjadi alasannya kurangnya perhatian khusus pada anak, sehingga anak mudah mengilustrasikan sesuatu lingkungan negatif yang tidak menguntungkan. Selama periode ini, anak-anak berusia 0 hingga 6 tahun usia, segala sesuatu yang terjadi di sekitar bayi mudah diserap dan ditiru oleh anak, biarkan itu menjadi kebiasaan untuk ditiru. Jika sering terjadi bahwa anak melihat ke arah negatif, anak mudah salah arah. yang tidak baik akan mempengaruhi lingkungan sekolah. Jadi di sinilah seharusnya orang tua dan guru mengembangkan nilai-nilai moral anak erat kaitannya dengan keluhuran budi, sopan santun, kesopanan bagi anak yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari bahkan di lingkungan keluarga dan di sekolah.
Pembentukan nilai-nilai moral yang terkait dengan kepribadian Anak-anak harus terbiasa dengan kehidupan sehari-hari mereka. Dengan para guru harus merancang kegiatan pembelajaran dan materi pembelajaran yang lebih terjadwal yang dapat mengarahkan anak pada nilai-nilai moral, karena sangat besar pengaruhnya bagi anak bermain sejak dini dalam desain game yang menarik juga sangat menarik lebih berkembang dalam perkembangan moral anak.
Upaya dalam pembinaan moral anak dapat dilakukan dengan jalan yang berbeda melalui pendekatan yang berbeda baik dari sudut pandang agama dan lain-lain. Di sekolah, ada berbagai program yang bisa ditingkatkan untuk mengembangkan anak melalui mendongeng, mendongeng, bermain peran, bernyanyi bersama, dan program lain yang diketahui anak-anak terhadap perilaku etis agar anak tidak mudah bosan dan tidak tertarik atau kecanduan. Karena, pengembangan akhlak dan karakter yang baik pada anak sejak dini dapat dilakukan lebih berorientasi pada pengenalan kehidupan pribadi anak dalam kaitannya dengan yang lain atau tentang merujuk orang lain dengan lebih banyak sosialisasi sampai Anda bisa mengembangkan pada anak-anak rasa tanggung jawab terhadap diri mereka sendiri serta orang lain. Tujuan pengembangan etika dapat terpenuhi orang lain dengan pengalaman baru, anak-anak dengan teman baru merendahkan. Itu dapat membentuk perkembangan moral anak-anak dengan cara yang berbeda pembentukan kepribadian, serta dalam perkembangan kepribadian dan sosial anak. Oleh karena itu, guru di sekolah perlu lebih banyak dan menguasai Strategi dalam perkembangan moral anak dapat menyadarkan mereka.
Untuk melatih perkembangan moral anak bisa dikenalkan dengan rasa cinta kepada Allah atas segala ciptaan-Nya, membentuk rasa tanggung jawab mengambil tanggung jawab untuk diri sendiri maupun untuk orang lain, membangun disiplindiri, membentuk kemandirian anak, kejujuran, rasa hormat, kesantunan kepada yang tua, merupakan anak yang berguna, merupakan anak orang yang suka membantu, bekerjasama dan bekerja sama, membentuk rasa percaya diri terhadap anak, membentuk rasa kepemimpinan serta keadilan terhadap anak, membentuk perasaan rendah diri, membentuk perasaan toleransi, damai serta solidaritas. Dan terakhir, dapat membentuk kebersihan, kesehatan dan ketertiban pada diri anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H