Purwakarta, Kota Cilegon (6/8/2020) - Universitas Diponegoro saat ini tengah melaksanakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) mulai dari tanggal 5 Juli - 15 Agustus 2020. Dengan adanya pandemi Covid19 saat ini, kegiatan KKN yang biasanya dilakukan di desa-desa diubah konsepnya menjadi KKN Pulang Kampung. Kegiatan KKN kali ini bertempat menyesuaikan lokasi terkini mahasiswa. Salah satu peserta kegiatan KKN TIM II Periode 2020 yakni Luthfiyah Nur Sulistiyani, mahasiswi jurusan Teknologi Pangan Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan KKN di Kelurahan Kebondalem, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon. Adapun kewajiban dari mahasiswi dalam melaksanakan kegiatan KKN kali ini yakni membuat 2 program monodisiplin dengan tempat dan sasaran yang disesuaikan. Kegiatan KKN Periode kali ini mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat Ditengah Pandemi Covid19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Luthfiyah atau yang biasa disapa Fifi membuat 2 program sesuai dengan tema yang ditentukan. Program pertama yang dibuat oleh Fifi mengambil fokus pada pembuatan produk minuman herbal untuk menjaga imunitas tubuh sebagai upaya pencegahan penularan virus Covid19. Mahasiswi tersebut membuat produk minuman herbal “Wedang Jahe” dan membagikannya kepada pekerja harian yang berada di lingkungan setempat seperti pedagang kaki lima dan driver ojol pada hari Jumat (24/7/20) sekaligus melakukan sosialisasi singkat mengenai pentingnya menjaga daya tahan tubuh. Para pedagang kaki lima yang dihampiri merasa antusias dan senang ketika dibagikan produk minuman herbal “Wedang Jahe” yang telah dibuat sendiri Fifi. "Menjaga imunitas menjadi salah satu cara terbaik dan terpenting di Era Pandemi Covid-19 saat ini, penularan virus dapat terjadi dengan mudah apabila daya tahan tubuh atau imunitas yang lemah, terlebih bagi para pekerja harian yang harus tetap beraktivitas dan berinteraksi dengan banyak orang yang mana hal tersebut mereka memiliki resiko penularan virus yang lebih tinggi ketimbang untuk tetap #dirumahaja" ujar Fifi. Para pedagang kaki lima dan driver ojek online merasakan khasiat dan manfaat baik dari produk minuman herbal “Wedang Jahe” yang sudah dibagikan, bagi mereka memang perlu sekali mengkonsumsi makanan dan minuman sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh khususnya di era pandemi Covid-19 saat ini.
Produk minuman herbal “Wedang Jahe” merupakan minuman herbal berbahan rempah-rempah tradisional seperti jahe, sereh, kayumanis dan cengkeh yang dibuat dengan cara direbus ke dalam air dan ditambahkan gula aren atau gula merah sesuai selera. Proses pembuatannya yang mudah dan murah menjadi salah satu alternatif untuk menjaga daya tahan dan imunitas tubuh di era pandemi Covid-19 saat ini. “ Rasanya nyegerin, tenggorokan tubuh jadi hangat, badan jadi semangat lagi untuk kerja.”, salah satu komentar yang dilontarkan Pak Edi, seorang pedagang kaki lima setelah mengkonsumsi produk minuman herbal “Wedang Jahe” yang telah dibagikan. Manfaat lain dari mengkonsumsi minuman rempah seperti wedang jahe diantaranya yakni mampu meredakan nyeri sendi dan otot, melancarkan saluran pencernaan dan membantu proses detoksifikasi di dalam tubuh. Tak hanya membagikan produk minuman herbal “Wedang Jahe” dan memberikan sosialisasi singkat, mahasiswi tersebut juga membagikan masker kain sebagai salah satu upaya untuk tetap mematuhi protokol kesehatan ketika berada di luar rumah sebagai upaya pencegahan dan penularan virus Covid-19.
Program kedua yang diusung selanjutnya oleh Fifi yakni pentingnya mengetahui dan mematuhi protokol kesehatan di era New Normal khususnya saat berbelanja dan cara tepat penanganan bahan pangan segar untuk kurangi food waste. Program kerja ini relevan dengan tujuan SDGs Indonesia yang ke 2 dan ke 12 yakni untuk mengentaskan kelaparan dan perilaku komsumsi dan produksi yang berkelanjutan. Adapun kegiatan yang dilakukan yakni memberikan edukasi kepada ibu-ibu RT setempat mengenai protokol kesehatan dalam hal berbelanja dan cara tepat menjaga kebesihannya karena perlu diketahui, meski penyebaran virus covid-19 saat ini diisukan hanya bisa melalui manusia dengan manusia, namun ternyata virus ini bisa hidup di permukaan benda mati, termasuk di kemasan barang belanjaan yang kita beli dari Supermarket atau Pasar. Tips yang diberikan oleh Fifi mengenai dituangkan ke dalam poster kecil dan dibagikan kepada ibu-ibu yang hadir dalam sosialisasi.
Tips yang diberikan oleh mahasiswi UNDIP tersebut disosialisasikan kepada ibu – ibu RT03/RW06 Komplek Griya Serdang Indah pada hari Minggu (2/8/20). Kegiatan sosialisasi diadakan secara langsung dengan mengadakan perkumpulan kecil di lingkungan RT namun tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak. Sosialisasi yang telah dilakukan mendapat antusias dan respon yang sangat baik. "Memang perlu adanya sosialisasi seperti ini di lingkungan sekitar agar para warga lebih melek dan sadar untuk mematuhi protokol kesehat" ujar Ibu Sri, salah satu ibu-ibu yang hadir pada kegiatan sosialisasi tersebut.
Materi lain yang disampaikan oleh Fifi yakni mengenai cara tepat penanganan bahan pangan segar sebagai upaya untuk mengurangi foodwaste. Booklet berisikan materi dibagikan kepada Fifi sebagai sarana penyampaian, diharapkan booklet yang telah diberikan dapat menambah wawasan pengetahuan baru dan lupa mahasiswi tersebut juga membagikan handsanitizer sebagai starter kit yang wajib dibawa pada saat keluar rumah sekaligus tanda terima kasih penuliskepada ibu-ibu yang telah hadir.
Harapan dari kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitar sebagai upaya untuk mencegah peneluran virus Covid-19 saat ini dan masyarakat dapat lebih menyadari pentingnya menjaga daya tahan tubuh dan mematuhi protokol kesehatan di era kenormalan baru.
