Mohon tunggu...
Luthfiyah MesiAditama
Luthfiyah MesiAditama Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengembangan Media Scrapbook pada Materi Peristiwa Kemerdekaan di SD

8 November 2024   16:25 Diperbarui: 8 November 2024   16:28 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Luthfiyah Mesi Aditama, Muhammad Nofan Zulfahmi

Pendidikan di Indonesia memegang peran yang sangat besar dalam poses terbentuknya karakter dan pemahaman siswa mengenai sejarah bangsa. Salah satu bagian yang krusial dalam pendidikan sejarah adalah pengajaran mengenai peristiwa kemerdekaan. Namun, metode yang diterapkan dalam pengajaran seringkali kurang menarik dan tidak berhasil menarik minat siswa. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengembangkan media pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif. Salah satu pilihan media yang dapat digunakan adalah scrapbook.

Sejarah kemerdekaan Indonesia adalah suatu pokok bahasan yang penting dalam kurikulum pendidikan dasar. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 tentang  Sistem Pendidikan Nasional, yang berbunyi "Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab". Pendidikan harus dapat mengembangkan potensi peserta didik secara menyeluruh. Pendidikan sejarah seharusnya mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Namun, seringkali pengajaran sejarah dilakukan hanya dengan metode ceramah sehingga cenderung monoton, yang membuat siswa kurang terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa cepat merasa bosan jika pembelajaran hanya mengandalkan ceramah dari guru.

Media pembelajaran yang unik yang dapat menimbulkan minat belajar siswa sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan di atas. Media pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan konteks materi pembelajaran yang akan diajarkan dan keadaan kehidupan siswa, sehingga harapannya siswa mampu untuk terlibat langsung serta aktif pada proses belajar. Media visual tiga dimensi menurut Jennah dalam Febriyantini et al., (2023) ialah media pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik selama proses pembelajaran. Media visual adalah media yang menyampaikan informasi dengan jelas melalui paduan dari gambar atau kata-kata yang bermakna. Salah satu contoh dari sekian banyak bentuk media visual tiga dimensi   adalah scrapbook. Pengertian Scrapbook menurut Febriyantini et al., (2023) adalah seni membuat kreasi dengan menempelkan foto, potongan kertas, atau benda lainnya. Scrapbook bisa dianggap sebagai seni dua dimensi, yang biasanya berupa buku yang berisi kalimat petikan, foto, kliping, gambar, catatan poin-poin penting, memorabilia, dan sebagainya. Selain itu, scrapbook juga menunjukkan kreativitas melalui kerajinan tangan, seperti teknik melipat dan menempel dalam membuat karya seni.

Scrapbook sebagai media pembelajaran memberikan pendekatan yang lebih interaktif. Dengan membuat scrapbook, siswa dapat menggali informasi, berkreasi, dan mengekspresikan pemahaman mereka tentang peristiwa kemerdekaan secara visual dan kreatif. Pendekatan ini sejalan dengan teori konstruktivisme yang diajukan oleh Piaget dan Vygotsky, yang menekankan pentingnya keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Uyoh Sadulloh dalam Khairul et al., (2024) menjelaskan bahwa, pendekatan konstruktivis mendukung kurikulum dan pengajaran yang berfokus pada siswa, bukan pada guru, sehingga siswa menjadi pusat dalam pembelajaran. Dengan cara ini, pembelajaran IPS akan lebih bermakna jika dibangun oleh siswa itu sendiri. Pengertian dari teori belajar kostruktivisme menurut Harefa et al., (2024:120) merupakan suatu pendekatan dalam bidang pendidikan yang berfokus pada peran aktif peserta didik dalam membangun pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri. Konstruktivisme menolak pandangan tradisional bahwa pengetahuan dapat disampaikan secara langsung dari guru kepada siswa, dan lebih mengutamakan proses konstruksi pengetahuan oleh peserta didik melalui pengalaman belajar yang bermakna.

Pengembangan media scrapbook dimulai dengan tahap perencanaan, di mana guru menentukan tujuan pembelajaran dan materi yang akan disampaikan. Selanjutnya, guru menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan, seperti gambar, artikel, dan alat tulis. Dalam pelaksanaannya, siswa bekerja dalam kelompok untuk berdiskusi dan berbagi ide. Guru berperan sebagai fasilitator, membantu siswa mencari informasi dan memberikan panduan.

Siswa mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas setelah scrapbook selesai dibuat. Kegiatan ini tidak hanya melatih siswa untuk terampil berbicara di depan umum, namun juga memperkuat pemahaman mereka tentang materi yang dipelajari. Pada zaman sekarang, di era society 5.0 semua aspek kehidupan telah berkembang sepadan dengan perkembangan teknologi yang kian bertambah pesat. Begitupun dengan perkembangan pendidikan sudah semestinya berjalan seimbang dengan perkembangan teknologi. Seperti halnya, media pembelajaran yang dapat dikembangkan dengan teknologi digital, dalam hal ini media pembelajaran scrapbook dapat dikembangkan dengan teknologi digital sebagai contoh media scrapbook digital yang dapat diakses dengan menggunakan QR code. Hal ini akan mempermudah siswa serta pendidik/guru dalam kegiatan proses belajar mengajar.

Daftar Pustaka

Febriyantini, F., Utama, E. G., & Mariana, D. (2023). Pengembangan Media Pembelajaran Scrapbook Berbasis Etnosains pada Pembelajaran IPA Materi Perpindahan Kalor Kelas V SD. Jurnal Pendidikan, 32(3), 411--420.

Harefa, E., Afendi, H. A. R., Karuru, P., Sulaeman, S., Wote, A. Y. V., Patalatu, J. S., Azizah, N., Sanulita, H., Yusufi, A., & Husnita, L. (2024). Buku Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.

Khairul, A., Azzara, A. P., Nisa, N. J., Nst, N. P. A., Firza, N., Siregar, R. A., & Aulia, S. P. (2024). Evaluasi Implementasi Pendekatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Dalam Proses Pembelajaran. JURNAL TIPS JURNAL RISET, PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL, 2(1), 1--12.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun