Sains memberitahu ke kita bahwa ketika pemikiran anak yang belum terbilang lengkap, maka pada kesempatan tertentu dalam kehidupan anak orang tua sekiranya dapat menolong untuk membangunkan pikiran anak yang mana harus dirancang sebaik mungkin untuk kesuksesan masa depan anak yang akan mendatang. Mungkin sekarang kita memahami bahwa tahun awal kelahiran sampai usia lima tahun ini berada pada tingkat yang rendah. Namun, tentunya dan dapat dipastikan bahwa pikiran manusia sedang dalam masa perkembangan secara terus menerus.Â
Pada masa tumbuh kembang otak anak, maka orang tua harus benar-benar memahami dan memberikan stimulus yang tepat dan disesuaikan dengan usianya dimaksudkan agar membangun ikatan otak yang mendorong kecerdasan termasuk dalam kesejahteraan emosionalnya. Memberikan stimulus yang salah akan dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan dan terbunuhnya sel-sel yang ada pada otak.
Di dalam pendidikan dan pembelajaran istilah yang paling akrab adalah istilah inteligensi dimana pendidikan ini berhadapan langsung kepada anak didiknya dengan berbagai kemampuan atau potensi yang dimiliki setiap anak. Dengan memperhatikan kemampuan intelegensi pada setiap anak didiknya maka pengajar harus sebaiknya memberikan pelayanan yang tepat untuk mencapai tujuan pendidikan.Â
Manfaat inteligensi di bidang pendidikan adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan atau prestasi yang dicapai anak tersebut. Dalam penerimaan peserta didik baru di sebuah sekolah biasanya dilakukan tes untuk masuknya. Salah satunya tes yang digunakan tersebut adalah tes inteligensi. Untuk mengetahui inteligensi seseorang, maka kita lihat dulu orang tersebut dalam menyelesaikan suatu permasalahan, apakah dia menyelesaikan dengan cepat atau sebaliknya dengan lambat. Tentu semua bergantung pada faktor inteligensi dari individu yang bersangkutan.
Manusia hidup dan mempertahankan kelangsungan hidupnya itu didasari oleh kemampuan yang dimilikinya. Istilah intelegensi didefinisikan menurut beberapa tokoh yang mana dengan versi yang berbeda-beda. Thornburg mengatakan bahwa acuan dalam intelegensi adalah perilaku dari individu itu sendiri. Jadi, intelegensi yang ada pada diri seseorang tersebut diukur dengan perilakunya.Â
Freeman mendefinisikan istilah intelegensi ke dalam berbagai cara yang pertama, intelegensi dilihat dari kemampuan anak tersebut dalam berpikir abstrak, kedua intelegensi merupakan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungannya, ketiga kemampuan dalam belajar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Inteligensi merupakan suatu kemampuan individu dalam mendayagunakan potensi yang dimilikinya guna sebagai upaya dalam memecahkan masalah untuk beradaptasi di lingkungannya.
Adapun faktor-faktor yang memiliki pengaruh dalam Inteligensi seseorang adalah sebagai berikut :
1) Faktor bawaan atau genetik.
Adanya hasil penelitian pada tahun 1920-an mengatakan bahwa ketika anak memiliki Inteligensi yang tinggi itu ialah turunan dari orang tuanya yang juga memiliki Inteligensi yang tinggi. Begitupun sebaliknya, anak yang dirasa belajarnya lambat bisa jadi orang tuanya memiliki Inteligensi yang rendah. Dikarenakan inteligensi dapat dipengaruhi oleh faktor bawaan atau genetik, maka sudah seharusnya sedini mungkin harus dibentuk melalui pemberian asupan yang baik.
2) Lingkungan.
Faktor yang disebabkan oleh lingkungan salah satunya adalah sangat penting untuk selalu memperhatikan makanan yang dikonsumsi dan juga stimulus yang diberikan terutama pada masa di dalam kandungan dan sesudah kelahiran.
3) Minat
Minat mengarah pada aktivitas yang dilakukan kepada suatu tujuan tertentu yang dapat memberikan dorongan
bagi perbuatan tersebut.
4) Kebebasan.
Kebebasan dapat diartikan bahwa setiap individu dapat memilih metode atau cara mereka sendiri setiap akan memecahkan permasalahannya.
Kita tahu bahwa otak manusia merupakan organ yang penting dan memiliki fungsi yang sangat kompleks. Organ yang bernama otak ini dibagi menjadi dua sisi, yakni otak kiri dan kanan. Keduanya memiliki fungsi yang mana saling berkaitan satu sama lain. Jangan meremehkan ukuran otak yang kecil, tapi lihatlah disisi ukurannya yang kecil otak memiliki pengaruh besar dalam keseharian manusia dan berpengaruh pada fungsi tubuh secara menyeluruh. Â
Informasi yang beredar di kalangan masyarakat salah satunya mencakup fungsi otak manusia. Namun, sangat disayangkan tidak semua informasi yang beredar itu benar adanya. Untuk itu, penting dalam mengenali organ otak ini sehingga dapat membedakan mana yang fakta dan mana yang mitos. Banyak omongan-omongan dari masyarakat, seperti " kamu bakatnya di matematika, pasti kamu dominan otak kiri" nah ungkapan seperti itu tadi hanyalah mitos ya teman-teman sebab tidak ada seseorang yang dominan pada satu sisi otaknya saja. Mari kita simak penjelasan di bawah ini.
Ilmuwan menyebutnya sebagai lateralisasi, dimana dalam menggunakan salah satu saja dari bagian otak lebih dari bagian lainnya dalam beberapa fungsi. Contohnya seperti, sebagian orang kemampuan bahasanya menggunakan tangan kanan itu berarti asalnya dari otak kiri. Akan tetapi, hal seperti itu tadi bukan hanya membuat si pembicara lebih dominan menggunakan otak kirinya daripada otak kanan. Secara bersamaan otak kanan dan otak kiri bekerja, bahkan seluruh hubungan pada bagian otak manusia tidak menutup kemungkinan untuk dapat berpikir secara analitik dan kreatif sekaligus .
Benar memang apabila otak kanan yang mengontrol tubuh bagian kiri dan sebaliknya. Dengan demikian,  apabila seseorang mengalami cedera pada otak bagian kiri, maka akan menyebabkan dan terjadi gangguan pada tubuh bagian kanan. Mengotakkan gaya belajar anak merupakan kesalahan yang dilakukan oleh pengajar dan orang tua. Bukan jarang lagi tetapi seringnya sistem pendidikan di Indonesia menekankan hanya pada kemampuan otak kiri, seperti pintar berhitung, membaca, menulis, dan lain sebagainya. Padahal tak kalah pentingnya juga  kemampuan di bidang seni.