Mohon tunggu...
Luthfiyah Rahadatul Aisy
Luthfiyah Rahadatul Aisy Mohon Tunggu... Mahasiswa - 210105110043 PIAUD A

Hallo semuanya selamat datang, terima kasih telah berkunjung ke profile kami.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenali Perkembangan Bahasa Reseptif Pada Anak Usia Dini

12 Maret 2022   00:44 Diperbarui: 26 Maret 2022   00:46 1194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada umumnya manusia tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek. Salah satu aspek terpenting dalam anak usia dini yakni aspek perkembangan bahasa. Dalam kehidupan manusia bahasa merupakan hal yang penting untuk berkomunikasi. Penggunaan bahasa bukan hanya dibutuhkan bagi aktivitas individu dewasa, namun bahasa juga digunakan pada anak usia dini. Pengembangan keterampilan bahasa anak merupakan kemampuan penting dalam berkomunikasi.

Keterampilan berbahasa pada anak terbagi menjadi 2 kategori yakni keterampilan bahasa reseptif dan keterampilan bahasa ekspresif. Keterampilan bahasa reseptif merupakan kemampuan untuk memahami informasi (berupa simbol) dalam berbahasa melalui lisan dan tulisan. Memperhatikan atau menyimak sesuatu yakni sebagai contoh dalam bahasa reseptif.

Sedangkan keterampilan berbahasa ekspresif yakni kemampuan untuk mengekspresikan diri melalui gerakan, ekspresi wajah, dan kata-kata. Berbicara dan menulis juga termasuk contoh dalam bahasa ekspresif.

Salah satu komponen penting terkait kemampuan reseptif yakni mendengar. Kemampuan bahasa reseptif pada anak usia dini menekankan bagaimana anak tersebut dapat memahami atau menerima informasi itu. Dalam tingkatan perkembangannya dapat dilakukan dengan cara menyimak perkataan dari orang lain, memahami cerita yang disampaikan oleh guru dengan cara mendengarkannya, mengulangi kembali inti cerita yang telah di dengarkan.

Namun, hanya beberapa dari hal tersebut belum tercapai dengan baik dan efektif. Dikarenakan masih banyak ditemukan pada anak usia dini yang tidak memperhatikan gurunya saat pembelajaran berlangsung di kelas sehingga ketika anak disuruh mengulangi kembali apa yang disampaikan gurunya tadi dia mengalami kesulitan.

Perkembangan bahasa reseptif pada usia 0-12 bulan

Ketika bayi dilahirkan maka akan menyadari terdapat suara-suara yang ada di sekitarnya. Mereka akan mendengarkan percakapan pada orang-orang terdekatnya. Bayi akan menangis karena refleks saat mendengar suara yang keras. Bayi sudah tidak asing dengan suara-suara yang sering didengarnya termasuk suara ibu maka bayi seketika berhenti enangis. Di bawah usia 3 bulan bayi akan menghentikan kegiatannya dan mencoba memperhatikan tentang suara yang didengarnya.

Memasuki usia 4-6 bulan, anak dapat memberikan respon kata "tidak". Anak juga dapat membedakan nada suara ibunya dan yang bukan seperti halnya mainan. Pada usia ini anak juga mulai menunjukkan ketertarikannya dal hal mendengarkan musik atau irama.

Pada usia 7-12 bulan merupakan momen yang menyenangkan terutama bagi orang tua. Dikarenkan ketika diajak berbicara anak sudah mulai mendengarkan, menoleh kepada orang yang sedang memanggil namanya, dan dalam hal permainan anak sudah mulai menemukan kesenangan tersendiri.

Perkembangan bahasa reseptif pada usia 1-3 tahun

Memasuki usia 1-2 tahun, anak sudah dapat menunjukkan beberapa gambar dalam buku yang ditemukannya, kemudian menunjuk-nunjuk ke beberapa bagian anggota tubuhnya, mengikuti perintah-perintah sederhana dan mengerti akan pertanyaan yang bersifat sederhana. Anak mulai suka dalam mendengarkan cerita dari orang-orang terdekatnya, kemudian meminta pada anak tersebut untuk mengulangi kebali dikarenakan menyukainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun