Depresi merupakan gangguan mental yang berhubungan dengan cara kerja otak. Depresi diikuti dengan beberapa tanda yakni perubahan perilaku, suasana hati yang buruk dan lain sebagainya. Mengapa depresi bisa terjadi pada manusia? Hal tersebut dikarenakan kurangnya kadar neurotransmitter pada otak.
Pernakah kamu mendengar tentang Neurotransmitter? Neurotransmitter merupakan bentuk senyawa kimia yang mempunyai tugas untuk menyampaikan pesan antara neuron ke sel saraf target. Neurotransmiter memiliki peran yang sangat penting untuk otak dalam mengatur cara kerja berbagai sistem tubuh. Sistem tubuh tersebut yang dimaksud yaitu : detak jantung, pernapasan, siklus pengaturan tidur, pencernaan, suasana hati, konsentrasi, nafsu makan, dan gerakan otot.
Neurotransmitter terdiri dari sistem saraf otonom dan sistem saraf pusat. Neurotransmitter di dalam sistem saraf pusat diantaranya adalah serotonin, asetilkolin, norepinefrin, dan dopain. Serotonin banyak diproduksi pada sistem saluran pencernaan, kelenjar pineal, sistem saraf pusat, dan platelet. Serotonin berperan dalam mengontrol berbagai tingakatan emosional. Fungsi serotonin di otak sangat banyak sekali, diantaranya:
Pertama, untuk mengatur mood seseorang yaitu rasa bahagia, rasa senang dan akan mengurangi rasa depresi, rasa cemas yang dialami oleh setiap orang. Kedua, serotonin terlibat di dalam penghilangan rasa sakit. Ketiga, membantu seseorang untuk dapat tidur dengan nyenyak.
Telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa seseorang yang mengalai depresi itu berawal dari berkurangnya kadar serotonin pada siste saraf pusat. Apa jadinya jika kita kekurangan serotonin? maka dapat menimbulkan perilaku yang membahayakan, seperti kecanduan terhadap bahan-bahan berbahaya.
Asetilkolin
Asetikolin adalah neurotransmiter  yang penting dalam sistem saraf. Asetilkolin terlibat dalam pengaturan kemampuan berpikir, belajar, mengingat, kewaspadaan, refleks, respon terhadap rangsangan, dan tentu saja pengatur motorik. Asetilkolin bertanggungjawab dalam penyimpanan memori. Asetilkolin dibutuhkan ketika sedang dalam konsentrasi dan kognisi.
Norepinefrin
Norepinefrin mengatur perhatian, fokus mental, gairah, dan kognisi pada manusia. Fungsi Norepinefrin pada sistem saraf pusat cukup banyak, diantaranya : (1) terlibat dalam pengaturan kewaspadaan seseorang, (2) terlibat dalam pengaturan stamina, dan (3) terlibat di dalam pengaturan mood seseorang. Kelebihan norepinefrin akan membuat kita menjadi lebih aktif, percaya diri dan lain sebagainya. Sebaliknya jika tubuh kita kekurangan norepinefrin maka akan menyababkan gejala-gejala depresi, rasa lemah sehingga perlu ditingkatkan terutama pada pasien yang sedang mengalami depresi.
Dopamin
Dopamin bertugas dalam menghantarkan sinyal antar sel saraf atau dengan sel lainnya. Di saraf pusat, dopamin bertanggungjawab dalam mengatur pergerakan, pembelajaran, daya ingat, emosi, rasa senang, tidur, dan kognisi. Kekurangan dopamin maka seseorang akan mengalai gejala penyakit Parkinson.