[caption id="attachment_311940" align="aligncenter" width="514" caption="Hujan Abu Mengguyur Deras Daerah se-Solo Raya"][/caption]
SOLO - Hujan abu dengan intensitas sedang mengguyur daerah Solo Raya (14/02) pagi. Hujan tersebut sontak membuat panik dan geger masyarakat sekitar. Banyak di antara mereka yang memilih untuk tetap tinggal di rumah masing-masing untuk menghindari hal-hal negatif yang dapat terjadi. Fenomena hujan abu ini diyakini sebagai hujan abu tertebal yang pernah terjadi di kota yang identik dengan budaya adat Jawa tersebut. "Dulu waktu gunung merapi meletus, hujan abunya tidak sampai setebal ini", ujar Fian, salah satu mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) ketika ditemui reporter.
Hujan abu yang berhasil menutupi jarak pandang pengguna jalan raya itu, merupakan dampak dari meletusnya gunung Kelud yang terletak di sekitar kabupaten Kediri, Jawa Timur. Fenomena hujan abu ini sebelumnya didahului oleh suara gemuruh dan gempa yang membangunkan masyarakat Solo pada dini hari tadi.
Walikota Solo dalam sebuah wawancara dengan Solopos FM menghimbau agar sekolah-sekolah di Solo meliburkan murid-muridnya. Mengingat derasnya hujan abu pagi ini cukup membahayakan jika memberanikan diri berada lama di luar ruangan. (Luthfi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H