Mohon tunggu...
Luthfi Nurnajmi Awalia
Luthfi Nurnajmi Awalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Majalengka

Hobi saya adalah membaca. Saya gemar berinteraksi dan berdiskusi dengan banyak orang

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Sistem Keuangan Digital: Adaptasi Baru Bikin Untung atau Rugi?

25 Juli 2023   23:06 Diperbarui: 25 Juli 2023   23:10 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini perkembangan teknologi sedang memasuki fase yang sangat tinggi. Hal ini ditandai dengan banyaknya inovasi inovasi yang diluncurkan baik di bidang ekonomi, pendidikan, dan lain lain. Inovasi-inovasi tersebut tentunya memberikan dampak yang baik dalam suatu kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi ini sebagai salah satu dampak dari perkembangan Era Society 4.0 yang mana era tersebut merupakan zaman yang ditandai dengan banyaknya revolusi revolusi industri digital yang berdampak pada banyak sektor, diantaranya pendidikan, pariwisata, ekonomi serta teknologi. 

Namun, kenyataannya saat ini Era Society 4.0 akan ditinggalkan dengan adanya isu jepang yang sudah memasuki Era Society 5.0. Indonesia dianggap cukup tertinggal dalam Era Society 4.0 ini. Belum sempat jaya di Era Society 4.0, sekarang Indonesia harus dihadapkan Era Society 5.0. Salah satu penyebab Indonesia tertinggal di Era society 4.0 adalah karena adanya virus Covid-19.

Covid-19 melumpuhkan banyak sekali sektor di Indonesia, seperti sektor pariwisata, ekonomi, bahkan sampai ke pendidikan yang mengharuskan melakukan pembelajaran daring (Dalam Jaringan). 

Di bidang pariwisata pun demikian, Indonesia kehilangan banyak pendapatan dari sektor wisata, namun hal ini sedikit banyaknya sudah di atasi dengan adanya kegiatan KTT G-20 kemarin yang dilaksanakan di Bali, kegiatan itu menjadi salah satu cara untuk membangun pariwisata sekaligus perekonomian Indonesia.

Covid-19 memberikan kita peluang untuk dapat terus memperbarui setiap sistem kegiatan kita. Mulai dari pendidikan, pariwisata, sampai perekonomian. Covid-19 mengharuskan kita untuk beradaptasi dengan berbagai kegiatan kegiatan baru, kita saat itu dianjurkan untuk melakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). 

Pembatasan kegiatan masyarakat ini salah satu bentuknya adalah membatasi interaksi antar manusia dan pembatasan bertransaksi menggunakan uang fisik, hal itu ditujukan untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 pada saat itu. Dampak dari hal tersebut diantaranya adalah perekonomian menjadi terpuruk. 

Seiring berjalannya waktu dari masa ke masa, inovasi inovasi untuk terus mencoba mempertahankan perekonomian terus muncul baik dari pemerintah, maupun dari para pengusaha. 

Di Indonesia karena latar belakang Covid-19 tersebut yang menyebabkan terbatasnya interaksi masyarakat maka Indonesia memberlakukan pembayaran digital untuk mengurangi resiko pencemaran Covid-19 sehingga saat itu sistem keuangan digital mulai mendapat perhatian dari banyak orang, hal ini yang menyebabkan banyaknya dompet digital yang mulai populer kembali pada saat itu.

Sebelum Covid-19 sistem keuangan digital sebenarnya sudah digunakan masyarakat Indonesia. Namun, sistem keuangan digital seperti ini masih menjadi hal yang tabu. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya: akses internet yang belum merata, adanya keterbatasan teknologi di masyarakat, anggapan masyarakat bahwa bertransaksi dengan uang fisik masih dianggap mudah, kurangnya edukasi literasi masyarakat yang menyebabkan kepercayaan terhadap sistem keuangan digital. 

Namun, setelah adanya Covid-19 sistem keuangan digital lebih populer lagi. Sebelum membahas lebih lanjut terkait sistem keuangan digital, mari kita bahas apa sih sistem keuangan digital dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan?

Sistem keuangan digital merupakan sistem transaksi keuangan yang dilakukan secara elektronik dan tidak menggunakan uang dalam bentuk fisik. Sistem keuangan ini memberikan peluang dan dampak yang baik khususnya dalam bidang perekonomian. Dengan sistem keuangan digital, transaksi menjadi lebih luas walaupun tidak mengguankan uang dalam bentuk fisik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun