Kriminalitas pada anak dan remaja merupakan sebuah fenomena yang belakangan ini cukup marak terjadi. Fenomena ini mencakup berbagai tindakan, mulai dari pelanggaran ringan hingga kejahatan serius. Faktor-faktor seperti ketidakstabilan keluarga, rendahnya pengawasan orang tua, tekanan teman sebaya, serta kondisi sosioekonomi yang sulit dapat menjadi pemicu terlibatnya anak dan remaja dalam kegiatan kriminal . Orang tua memiliki pengaruh paling besar dalam mencegah kriminalitas pada anak dan remaja. Dengan adanya komunikasi yang terbuka serta kondisi keluarga yang penuh kasih sayang dan saling mendukung  dapat menjauhkan anak dan remaja dari tindakan serta pergaulan yang negatif
Hal ini menjadi dasar Beberapa mahasiswa Universitas Negeri Malang untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa psikoedukasi mengenai peran orang tua dalam mencegah kriminalitas pada anak dan remaja. Kegiatan psikoedukasi yang dilakukan sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para orang tua mengenai peran yang dapat mereka ambil dalam mencegah perilaku kriminalitas pada anak dan remaja
Dalam acara yang berlangsung pada tanggal Jumat, 27 Oktober 2023, para mahasiswa UM membawa suasana ceria dan penuh informasi positif ke PAUD Harapan Bunda. Mereka membahas berbagai aspek yang berkaitan dengan pencegahan perilaku kriminalitas, dengan fokus pada peran sentral orang tua
Acara ini turut dihadiri oleh Kepala PAUD Harapan Bunda, Ibu Herawati , yang menyambut baik inisiatif mahasiswa UM. "Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena memberikan wawasan tambahan kepada para orang tua dalam mendidik anak-anak mereka. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki oleh orang tua, semakin baik pula masa depan anak-anak kita," ucap Ibu Herawati .
Salah satu mahasiswa Universitas Negeri Malang, Luthfi Ibnu Ghofur, memberikan penjelasan mendalam tentang faktor-faktor yang dapat memengaruhi perkembangan anak dan remaja dalam mengembangkan perilaku kriminal. "Orang tua memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak-anak mereka. Interaksi, pemahaman, dan pengawasan yang baik dapat menjadi landasan utama untuk mencegah anak terjerumus ke dalam perilaku negatif,"Â
Acara Psikoedukasi ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua 2 Ikatan Psikologi Klinis Indonesia Wilayah Jawa Timur, Rr. Ayu Sri Widyarini., M.Psi., Psikolog. Dan beliau menjabat sebagai Psikolog Klinis di Lapas Perempuan Kelas IIA Malang. Kehadiran beliau membawa sebuah sudut pandang baru dalam memahami perilaku kriminalitas pada anak dan remaja
Para peserta piskoedukasi juga dilibatkan dalam sesi tanya jawab , di mana mereka dapat berbagi pengalaman dan bertanya langsung kepada ibu Rr. Ayu Sri Widyarini., M.Psi., Psikolog. Hal ini menciptakan suasana yang interaktif dan membangun kolaborasi positif antara mahasiswa,Psikolog ,orang tua, dan guru di PAUD Harapan Bunda.Â
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para orang tua dapat lebih sadar akan peran mereka dalam membentuk karakter anak-anak mereka, sehingga dapat turut berkontribusi dalam mencegah perilaku kriminalitas pada masa depan. Mahasiswa UM berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan-kegiatan serupa guna meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai isu-isu penting yang berkaitan dengan pendidikan dan kesejahteraan anak-anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H