Mohon tunggu...
luthfi
luthfi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Surat untuk Pemimpin Baru Trenggalek

28 Januari 2016   20:06 Diperbarui: 28 Januari 2016   20:23 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Surat Untuk Pemimpin Baru Trenggalek

Hal pertama yang ingin saya sampaikan kepada anda adalah ucapan selamat. Itu saja. Selamat atas berbagai macam hal. Mulai dari masih diberikannya sehat lahir dan batin oleh Gusti Allah kepada saudara hingga saat ini, sampai terpilihnya anda sebagai pemimpin baru Kabupaten Trenggalek, setelah pelaksanaan berbagai rangkaian PEMILU. Selamat juga telah menjadi pasangan Bupati dan wakil bupati termuda dari ratusan bahkan ribuan yang lain.

Saya pribadi secara jujur mengagumi anda, saudara Emil Elestianto Dardak, sebagai bupati terpilih. Anda merupakan satu dari sedikit oase dari manusia yang dilahirkan di Kabupaten Trenggalek. Saya bangga sebab di tengah berbagai kondisi aktual di lapangan terkait kualitas sumberdaya manusia Trenggalek, anda merupakan salah satu yang terbaik. Dari artikel yang sempat saya baca, anda adalah doktor ekonomi termuda Indonesia lulusan Jepang. Anda juga menempuh diploma di Australia dan hampir sepuluh tahunan menggeluti dunia ekonomi pembangunan. Ditambah lagi, anda menjadi Vice President dari PT Penjamin Infrastruktur Indonesia di bawah Menkeu. Juga, saudara adalah penulis buku ekonomi dengan beberapa civitas akademik ITB.

                Sejauh pengetahuan saya, berbagai pencapaian yang anda raih adalah hal yang langka bagi pemuda-pemuda Trenggalek. Bahkan banyak yang membayangkannya saja tidak sempat dan tidak pernah terpikirkan untuk membayangkannya. Paling tidak, dengan kehadiran anda dan kemauan anda untuk memimpin kami, prestasi dan berbagai capaian yang anda miliki bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi pemuda Trenggalek yang lain, termsauk saya pribadi. Diluar berbagai kerja keras, pengorbanan dan atau akses yang secara khusus anda miliki untuk meraihnya, tentu saya pribadi adalah dungu apabila percaya bahwa ada pencapaian besar yang diperoleh tanpa usaha dan pengorbanan yang besar pula.

Dengan berbagai capaian dan bahkan kenyamanan yang saudara miliki, ditambah seorang istri artis yang tentunya cantik, saya yakin anda perlu berkali-kali berpikir untuk memutar haluan hidup nyaman anda. Kemudian mengajukan dan menawarkan diri menjadi pemimpin dari sebuah kabupaten terpencil di ujung selatan Jawa Timur bernama Trenggalek ini.

Saya yakin, dari senyum lebar dan tulus yang anda tampilkan dalam ruang-ruang kampanye, anda tidak sama seperti para politisi serakah yang meniatkan diri menjadi pemimpin hanya untuk mencari akses nafkah pribadi, kolega, dan sanak famili secara berlebihan. Sebagaimana yang sering ditampilkan dan terjadi. Sehingga, saya khusnudzan, bahwa anda adalah pribadi yang telah khatam dengan peemenuhan kebutuhan-kebutuhan pribadi anda dan kini murni berniat mengabdikan diri sepenuhnya pada kota kecil bernama Trenggalek ini.

Sekali lagi selamat, juga selamat mengabdi. Tapi, hal lain yang perlu anda catat adalah bahwa apapun latar belakang paham dan partai politik pendukung anda selama kampanye, ketika anda nantinya secara resmi dilantik menjadi pemimpin baru kami, saya harap anda benar-benar paham dan berani memisahkan kepentingan partai politik pendukung dan mana kepentingan yang lebih besar bagi rakyat Treanggalek.

Kemenangan saudara adalah kemenangan seluruh rakyat Trenggalek. Juga tentunya atas restu Gusti Allah yang menitipkan salah satu  khalifah terbaiknya bagi rakyat Trenggalek. Selain itu, banyak pemimpin daerah yang bermasalah bahkan dipenjarakan sebab sibuk ngurusi ganti rugi modal kampanye dan utang budi kepada partai-partai politik pendukungnya. Dan kami harap anda bukan salah satunya.

Anda mungkin dan pastinya tidak mengenal saya. Saya juga lama tidak menjamah tanah Trenggalek. Lama pula saya tidak memperhatikan bagaimana perkembangan dan kondisi bumi dimana saya dikandung dan dilahirkan ibu. Akan tetapi, antusiasme saya kepada Trenggalek kembali mekar setelah berbagai berita tentang pencalonan anda mulai beredar di media massa. Tapi, sebagai warga yang baik, bukankah saya juga berhak memberikan selamat dan saran kepada pemimpin baru saya?  Bahkan bukankah warga yang kurang baik dan benar-benar buruk pun berhak memberikan saran atau celoteh untuk pemimpinnya? Perkara ditindaklanjuti atau di anggap angin lalu, itu urusan saudara, yang tentunya punya hal yang lebih perlu anda prioritaskan dalam meengambil tindakan dan putusan.

                Anda tentu paham betapa berat pekerjaan rumah yang harus anda tuntaskan. Data BPS tahun 2013 menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin masih mencapai 92.420 orang, atau sekitar 13,20 persen dari total penduduk. Sementara itu, dari sumber yang sama menyebutkan bahwa jumlah pengangguran masih ada pada angka 13.841 orang (BPS 2013).

                Sejauh ini, kemiskinan masih menjadi permasalalah akut yang dialami daerah seperti Trenggalek. Anda tentu tahu itu, dan yang pasti masuk dalam salah satu visi anda adalah pengentasan kemiskinan. Yang jelas, kemiskinan bukan saja tentang ketidakpunyaan harta benda atau materi, kemiskinan harus dipandang dan di masuki dari berbagai persperktif supaya penanganan dan pengentasannya bisa optimal. Menurut salah satu ahli, kemiskinan bukan saja ketidakmampuan sebuah keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, juga menyangkut kerentanan, ketidakberdayaan, keterisolasian, dan kelemahan jasmani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun