Mohon tunggu...
luthfi
luthfi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Surat untuk Pemimpin Baru Trenggalek

28 Januari 2016   20:06 Diperbarui: 28 Januari 2016   20:23 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saran saya, tetaplah menggunakan jiwa dan semangat muda anda. Dengan karakter idealis dan inovatif yang sejauh ini anda tampilkan dalam kiprah anda, saya yakin permasalahan apapun itu bisa mudah diurai, diterjemahkan dan diselesaikan. Jadilah pula seorang pemimpin yang transformasional, atau paling tidak anda menggunakan metode tersebut dalam memimpin kota kecil ini. Pemimpin model ini adalah mereka yang mampu mengartikulasikan harapan rakyatnya, mampu dan mau menumbuhkan ide-ide baru atas masalah yang dihadapi rakyat, juga mau mendengarkan dengan penuh perhatian masukan dan kritik dari rakyatnya. Sebab otoriter tidak lagi digemari di era milenium kedua ini.

                Kemudian, salah satu hal yang kurang dalam dari kabupaten yang kita cintai ini adalah ruang-ruang terbuka bagi masyarakat untuk berinteraksi, bersilaturrahim, dan bersantai. Barangkali anda sempat dan ada alokasi anggaran untuk itu, mungkin anda bisa membangun dan mengadakannya. Sebab, semakin banyak ruang-ruang kreatif bagi pemuda untuk pengembangan diri, saya yakin motivasi dan skill mereka akan lebih terasah. Kalau sempat pula, mungkin anda bisa memperbanyak fórum-forum kajian ilmiah yang melibatkan warga masyarakat umum. Membahas apapun itu, paling tidak bisa meemperluas wawasan pemuda dan warga, juga paling tidak memperbanyak interkasi dan tukar ide antara anda dengan rakyat yang anda pimpin.

Terakhir, yang saya amati selama masa PEMILU kemarin adalah bahwa nama kabupaten kita, yang saat ini anda pimpin, seringkali masuk ke pemberitaan berbagai jenis media massa. Mulai dikarenakan anda dan wakil anda sebagai pasangan bupati dan wakil bupati termuda, juga saya yakin karena faktor keberadaan Arumi Bachsin sebagai public figur nasional yang setia mendampingi anda. Dulu, banyak orang yang sama sekali tidak mengenal atau tidak pernah mendengar nama Kabupaten Trenggalek. Kini, apabila disebutkan pasangan bupati dan wakil bupati termuda, orang akan mudah mengasosiasikannya dengan Kabupaten Trenggalek.

Juga, ketika disebutkan nama artis Arumi Bachsin, orang atau khalayak akan mudah mengasosiasikan atau teringat akan nama Kabupatn Trenggalek. Bukan maksud saya untuk aji mumpung, namun momentum semacam ini jarang terulang dua kali. Dalam benak saya, hal yang paling mungkin dilakukan adalah memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan berbagai aspek dan potensi yang dimiliki Trenggalek. Terutama pariwisata. Belasan pantai yang kita miliki, mulai Prigi sampai Blado sampai sejauh ini kurang terksplorasi secara maksimal.

Paling tidak momen ini bisa dimanfaatkan membentuk Brand (branding) wisata Kabupaten Trenggalek. Dalam jangka panjang, bisa dibangun dan di komunikasikan City Branding Kabupaten Trenggalek kepada wisatawan regional, nasional, maupun internasional. Sebagaimana yang Banyuwangi, Bandung dan beberapa kota lain  lakukan. Dalam jangka pendek maupun panjang, proses ini akan membentu memperbaiki kondisi ekononomi masyarakat, juga menambah Pendapatan Asli Daerah.

Anda bisa abaikan kritik bahkan black campaign yang bertebaran selama masa kampanye kemarin. Hal tersebut lumrah, dan semenjak PEMILU presiden kemarin rakyat kita sudah terbiasa menghabiskan banyak energi untuk saling mencaci dan mencemooh. Semoga anda dengan senyum tulus yang anda tampilkan dalam banyak kesempatan bisa mempermudah proses konsolidasi dan penyamaan ulang visi untuk membangun daerah yang sama-sama kita cintai ini. Ya,  semoga.

Saya menulis panjang tanpa berambisi anda akan membacanya. Sebagaimana maqalah Gus Mus, seyogyanya saya menulis tanpa harapan menggebu untuk dibaca khalayak atau diterbitkan jadi buku. Cukup menulis dan selesai. Saya yakin anda juga tidak perlu sibuk-sibuk membaca tulisan panjang yang saya tulis di sela prosesi sidang Laporan Pertanggung Jawaban  sebuah lembaga yang saya ikuti di kampus.

Juga, dengan asumsi bahwa warga sebaik bahkan seburuk apapun berhak menjumpai pamimpinnya dengan cara yang mereka mampu. Selama menjunjung etika dan dirasa bisa mmberi sedikit ide, bukankah demikian?

Sekali lagi, yang kesekian kalinya, selamat atas sehat lahir batin yang masih anda rasakan. Selamat menjadi pasangan pemimpin  termuda di tingkat kota. Selamat dan semoga amanah serta lancar memimpin kabupaten kecil di ujung selatan Jawa Timur ini, dengan atau tanpa membaca tulisan bualan saya. Selamat Sahabat!!

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun