Mohon tunggu...
M Luthfi Fauzi
M Luthfi Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Konsistensi Radio yang Perlahan Padam oleh Teknologi

15 Juni 2022   20:57 Diperbarui: 16 Juni 2022   08:57 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Pixabay

Semakin berkembangnya zaman, maka semakin padam juga salah satu media massa tertua yang satu ini, radio. Radio sendiri merupakan sebuah media massa elektronik tertua dan sifatnya yang fleksibel, selain itu juga menjadi salah satu media yang efektif untuk masyarakat luas karena jangkauan nya yang tidak terbatas dan bisa menembus berbagai lapisan masyarakat Indonesia khususnya. 

Selain itu juga media massa satu ini mempunyai keunggulan lainnya seperti, murah, dan juga bisa dibawa ke mana-mana dan didengarkan dimanapun. Sebagai salah satu media yang menjadi teman dekat bagi para penikmatnya ini karena dapat menemani kegiatan sehari-hari, sebagai hiburan, media informasi dan lainnya ini justru mengalami penurunan dari segi pendengar sejak pertama kali siaran pada tahun 1925 lalu. 

Hal tersebut tidak terlepas dari perkembangan dan kemajuan teknologi yang makin canggih, sehingga hal tersebut yang menjadi salah satu berubah nya gaya hidup masyarakat dalam memperolah berbagai berita maupun hiburan. 

Ditambah dengan hadirnya media-media online yang makin canggih teknologi nya dan fitur dari ponsel pintar yang membuat ketertarikan masyarakat terhadap media-media konvensional seperti hal nya majalah, surat kabar maupun radio, akan menjadi makin berkurang dan eksistensi nya menjadi redup.

Sumber Ilustrasi: Pexels
Sumber Ilustrasi: Pexels

Jauh berbanding terbalik dengan zaman dahulu, di mana teknologi belum maju dan canggih seperti sekarang, terutama pada masa-masa kemerdekaan, di mana saat itu media yang tersedia dan ada yaitu salah satunya adalah radio.

Mulai dari memberitakan kemerdekaan Indonesia kepada seluruh rakyat Indonesia, yang pada saat itu melalui Radio Republik Indonesia (RRI) . sehingga bisa dikatakan radio pada saat itu merupakan media yang paling banyak digunakan dan didengar oleh masyarakat Indonesia hingga beberapa tahun lamanya. 

Namun sayangnya makin hari makin berkurang masyarakat yang menggunakan dan mendengarkan radio. Bahkan berdasarkan hasil survei indikator sosial budaya dari Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa masyarakat yang berusia 10 tahun ke atas yang mendengarkan radio dalam kurun waktu seminggu hanya sekitar 13,31% pada 2018 lalu. 

Angka ini tentunya cukup turun drastis dari angka 50,29% pada tahun 2003 silam. Namun siapa sangka pendengar radio kembali meningkat cukup pesat terutama pada masa pandemi seperti sekarang. 

Hal tersebut terbukti dari data yang telah disajikan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam website resmi nya, di mana disana menyebutkan bahwa media-media konvensional seperti TV dan radio mengalami cukup pertubuhan sekitar 10,42% pada tahun 2020. 

Seperti sebelum-sebelumnya, peningkatan masa pendengar radio ini tidak lama, setelah beberapa tahun pasca pandemi, masyarakat kembali mulai meninggalkan lagi radio secara perlahan sebagai sarana hiburan dan informasi mereka. Yang di mana handphone dan bebeberapa platfrom online lainnya menajadi pilihan masyarakat untuk mendapatkan hiburan dan informasi ketimbang melalui radio. 

Penurunan jumlah peminat dan pendengar radio ini dipengaruhi oleh kemunculan berbagai media elektronik yang canggih dan lebih menarik, sehingga tentu ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi para industri radio agar keberadaanya tidak tergerus oleh media-media lainnya sebagai media hiburan dan penyalur informasi. 

Sumber Ilustrasi: Pixabay
Sumber Ilustrasi: Pixabay

Baik itu dari konten yang akan diberikan, kemasan, serta inovasi-inovasi lainnya dan juga harus bisa menyesuaikan dengan kemajuan teknologi sekarang sehingga bisa membuat pendengar kembali mendengarkan radio sebagai media informasi dan hiburan mereka. 

Terlebih radio merupakan media yang lebih kepada audio saja dan berbeda dengan televisi yang menyajikan audio dan visual ataupun media lainnya yang menyajikan audio dan visualnya, oleh karena itu media massa radio harus bisa lebih mengajak pendengar merasakan apa yang mereka dengar, bukan hanya sekedar mengdengarkan saja, hal ini agar radio tidak kalah saing dengan para kompetitor lainnya dalam hal media sebagai hiburan sekaligus informasi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun