Mohon tunggu...
Luthfia Rizki
Luthfia Rizki Mohon Tunggu... Editor - Editor

Lifetime Learner | Humanities | Writing with purpose

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Jaga Semangat Puasamu dengan 4 Cara Ini

20 Juni 2016   18:02 Diperbarui: 21 Juni 2016   07:07 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dwityafara.blogspot.com

“Ayooo semangat dong, nak…” sahut seorang ibu pada anaknya untuk naik tangga JPO yang saya temui tadi siang. Melihat perilaku lucu si anak yang lemas, saya hanya tersenyum dan teringat masa kecil saya dahulu. Anak laki-laki yang berpapasan dengan saya itu sudah bukan balita lagi, mungkin berusia sekitar 6 tahun. Di umur seusianya, bahkan dulu saya masih sering puasa setengah hari. Di hari ke-15 puasa ini, untuk beberapa anak seusia itu mungkin masih dirasa cukup berat untuk menjalani puasa sampai maghrib karena aktivitas di sekolahnya. Tak ada makan siang atau hanya sekadar cemilan yang biasa menemaninya di hari yang cukup panas ini. Yang saya suka dari sang ibu, ia tidak bernada tinggi atau marah dalam menyuruh anaknya untuk terus berjalan walau hanya sekadar naik tangga JPO. Dengan keibuan serta nada bijaknya, sang ibu tetap sabar menyemangati dan menunggu buah hatinya sampai menyelesaikan anak tangga terakhir yang ia naiki.

Sang ibu dan anak tersebut mengingatkan saya akan pentingnya untuk terus aktif di bulan Ramadan ini. Dengan segudang aktivitas yang kita (harus) jalani setiap harinya, baik sekolah, kuliah, atau bekerja, tentu diri ini dituntut untuk terus sehat dan prima. Segala tanggung jawab yang telah diberikan kepada kita tidak boleh terbengkalai begitu saja karena kondisi badan yang tidak fit. Dengan tidak adanya asupan teratur, bukan berarti kita hanya bisa lemas dan berbaring malas-malasan. Tidak melakukan aktivitas apa-apa malah hanya akan membuat badan tidak produktif dan semakin lemas. Selain itu, bagaimana caranya agar bisa menjaga semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari walau berpuasa?

  • Stay positive

Sumber: nyunyu.com
Sumber: nyunyu.com
Berpikir positif setiap saat memang tidak mudah, tetapi jika berusaha mengisi kegiatan sehari-hari dengan hal-hal positif, hal tersebut tentu dapat diupayakan. Pada bulan puasa seperti ini, godaan untuk bermalas-malasan sangat tinggi karena kondisi tubuh yang lemas. Namun, percayalah, rasa lemas pada tubuh kita itu kadang hanya sugesti. Melakukan kegiatan yang positif dapat membantu kita berpikir jernih dan lebih bijak dalam mengambil keputusan.

Jika sedang merasa bosan, kita bisa melakukan hal-hal yang dapat membuat mood kita baik. Tidak hanya untuk diri kita saja, melainkan kita juga dapat melakukan hal yang bermanfaat untuk orang lain. Karena pada bulan suci seperti ini, menolong sesama pada yang membutuhkan tentu akan berbalas berlipat ganda untuk diri kita. Melihat orang lain bahagia akan mendorong diri kita untuk senantiasa selalu bersyukur terhadap segala hal yang sudah kita punya.

  • Lawan rasa malas

Mikirin Kapan Buka. Sumber: kaskus.co.id
Mikirin Kapan Buka. Sumber: kaskus.co.id
Ini memang hal yang sulit. Saya pun masih belajar untuk melawan rasa malas yang terus menderu di benak saya. Berusaha untuk tetap aktif berkegiatan adalah salah satu upaya untuk melawan rasa malas. Mencari aktivitas sekecil apapun dapat membuat diri kita produktif dan tidak melulu memikirkan “berapa jam lagi sih waktunya berbuka puasa?”. Karena jika sepanjang hari hanya memikirkan kapan waktu berbuka, ini akan terus mensugesti kita semakin mager (malas gerak) dalam melakukan kegiatan apapun. Menjauhkan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dapat membantu kita untuk terus produktif dan tidak mageran agar puasa kita juga semakin berkah.
  • Jaga asupan nutrisi

Jangan sampai makan berlebihan ya! Sumber: http://gambarbergerak.xyz
Jangan sampai makan berlebihan ya! Sumber: http://gambarbergerak.xyz
Jujur saja kita semua pasti pernah “khilaf” saat berbuka puasa. Semua jenis makanan kita habiskan karena perut kosong seharian. Padahal saat berbuka sebaiknya diisi dengan makanan secukupnya, jangan sampai kita “teler” kekenyangan.

Selain itu, kadang saat sahur juga kita makan sebanyak-banyaknya karena merasa harus mengisi full perut dan menganggapnya sebagai “cadangan makanan”. Padahal hal itu sangat tidak baik terhadap sistem pencernaan. Asal makan secukupnya, cukup disini berarti cukup secara porsi dan kandungan gizi, kita tidak akan merasa “tewas” kelaparan karena berpuasa. Rasa lapar wajar, tetapi hal tersebut tidak akan “membunuh” diri kita. Dengan begini, semangat berpuasa pun tidak akan luntur karena rasa lapar semata.

  • Beribadah semaksimal mungkin

Sumber: dwityafara.blogspot.com
Sumber: dwityafara.blogspot.com
Nah, inilah yang paling penting. Di bulan yang penuh berkah ini, sayang sekali rasanya jika tidak dimanfaatkan dengan baik. Beribadah pol-polan memang untuk mencari pahala, tetapi yang tidak disadari adalah hubungan kita dengan Sang Pencipta akan terjalin lebih baik apabila kita semakin mendekatkan diri dengan-Nya. Segala ibadah wajib dan sunnah nilainya akan dilipatgandakan di bulan Ramadan ini.

Apabila sedang merasakan malas yang luar biasa di bulan puasa ini, coba saja untuk melakukan kebaikan sekecil apapun karena itu akan bernilai lebih. Contohnya kita dapat mengisi hari-hari dengan memperbanyak dzikir dan tadarus Al-Quran. Selain untuk mencari pahala dan mendekatkan diri pada-Nya, kondisi psikis juga akan lebih tenang karena terus “disiram” nilai-nilai kebaikan. Jika sedang merasa tidak bersemangat, ingatlah bahwa bulan ini adalah bulan yang spesial, dan akan semakin spesial jika kita memanfaatkan Ramadan dan menjalin kedekatan dengan-Nya semaksimal mungkin.

Bulan Ramadan adalah bulan yang suci dan penuh berkah. Semoga di bulan puasa ini dapat terpenuhi semua target yang ingin kita capai. Bulan Ramadan memang hadir setiap tahun, tetapi tidak ada yang tahu apakah kita masih bisa menjumpai bulan Ramadan lagi di tahun berikutnya. Selamat berpuasa! J

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun