Mohon tunggu...
Luthfie Syauqie
Luthfie Syauqie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sebagai seorang mahasiswa aktif semester 4 program studi Jurnalistik , Saya adalah seorang individu yang baru saja ingin mulai menulis dan ingin memasuki dunia jurnalistik. Sebagai mahasiswa jurnalistik tentu saya memiliki ketertarikan yang besar terhadap dunia berita dan informasi, dan saya percaya bahwa jurnalisme adalah salah satu profesi yang paling penting di masyarakat.Saya memiliki minat yang luas dan saya selalu mencari informasi baru. Saya berkomitmen untuk belajar dan berkembang, dan saya selalu berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal ISIS: Kelompok Teroris Paling Ditakuti

24 Desember 2023   06:59 Diperbarui: 24 Desember 2023   07:08 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://nasional.sindonews.com/

Islamic State of Iraq and Syria biasa kita ketahui dengan sebutan ISIS, atau juga dikenal dengan nama ISIL, Daesh, atau Negara Islam (NI). Merupakan kelompok teroris yang berideologi ekstremis Sunni, yang berkeinginan untuk mendirikan kekhalifahan Islam di seluruh penjuru dunia dengan memggunakan cara kekerasan dan teror. Dilansir dari Kompas.com, pada tahun 2022 ISIS juga termasuk kedalam kelompok teroris yang paling mematikan di dunia, dengan jumlah korban tewas mencapai 1.045 orang.

Menelusuri jejak sejarah ISIS , ISIS berakar dari Al-Qaeda di Irak, sebagai respons terhadap invasi AS pada 2003. ISIS dibentuk oleh Abu Musab Zarqawi, seorang ekstremis Yordania yang menjadi kepala Al-Qaeda di Irak, yang memiliki visi kelam untuk memicu perang saudara antara Sunni dan Syiah, dan mendirikan kekhalifahan versinya. Zarqawi tewas dalam serangan udara AS ditahun 2006, tetapi visinya tetap dijalankan oleh penggantinya, Yaitu Abu Omar al-Baghdadi dan Abu Ayyub al-Masri, yang mendeklarasikan berdirinya Negara Islam di Irak (ISI) pada tahun 2006. ISI kemudian mengembangkan sayapnya ke Suriah, yang dilanda perang saudara sejak 2011, dan berganti nama menjadi ISIS pada 2013, di bawah pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi, yang mengklaim bahawa dirinya sebagai keturunan Nabi Muhammad.

ISIS pernah mencapai puncak kejayaannya yaitu pada tahun 2014, ketika berhasil menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, dan mengumumkan berdirinya kekhalifahan Islam di kawasan tersebut, dengan Abu Bakr al-Baghdadi sebagai khalifah.

Dampak yang disebabkan oleh kelompok ISIS telah menyebabkan kematian, penderitaan, dan pengungsian jutaan orang, terutama di Irak dan Suriah, yang menjadi korban langsung maupun tidak langsung dari kekerasan dan teror yang mereka lakukan, ISIS juga telah memicu konflik dan ketegangan antara negara-negara dan kelompok-kelompok yang terlibat dalam perang melawan mereka, baik secara militer maupun politik, seperti antara AS dan Rusia, Turki dan Kurdi, Iran dan Arab Saudi, Sunni dan Syiah, dan lain-lain. Dan yang terkahir ISIS juga telah merusak warisan budaya dan sejarah dunia, dengan menghancurkan situs-situs bersejarah yang menjadi saksi peradaban manusia, seperti di Palmyra, Nimrud, Mosul, dan lain-lain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun