Mohon tunggu...
Luthfie Syauqie
Luthfie Syauqie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sebagai seorang mahasiswa aktif semester 5 program studi Jurnalistik , Saya adalah seorang individu yang baru saja ingin mulai menulis dan ingin memasuki dunia jurnalistik. Sebagai mahasiswa jurnalistik tentu saya memiliki ketertarikan yang besar terhadap dunia berita dan informasi, dan saya percaya bahwa jurnalisme adalah salah satu profesi yang paling penting di masyarakat.Saya memiliki minat yang luas dan saya selalu mencari informasi baru. Saya berkomitmen untuk belajar dan berkembang, dan saya selalu berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tasawuf sebagai Landasan Objek Penyucian Jiwa Beserta Akar Tasawuf

18 Desember 2023   19:45 Diperbarui: 18 Desember 2023   20:28 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tasawuf merupakan salah satu ilmu yang membahas tentang cara-cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan membersihkan jiwa dari segala kotoran dan menghiasi diri dengan segala kebaikan. Selain itu asawuf juga merupakan pengalaman spiritual yang mengantarkan seseorang menuju tingkat kesadaran yang lebih tinggi tentang hakikat diri, alam, dan Tuhan.Tujuan utama dari Tasawuf terletak pada pencapaian ma'rifat, suatu keadaan pencerahan batin yang halus yang menganugerahkan kepada pencari pemahaman intuitif dan tanpa perantara tentang kesatuan ilahi, serta interaksi yang rumit antara umat manusia, alam, dan ilahi.

Menurut Prof. Dr. Asep Usman Ismail  tasawuf terbagi menjadi dua jenis, yaitu tasawuf ilmi dan tasawuf amali. Tasawuf ilmi adalah tasawuf yang berdasarkan pada pengetahuan dan pemahaman tentang ajaran-ajaran tasawuf, seperti konsep-konsep, istilah-istilah, maqamat, ahwal, dan lain-lain. Tasawuf amali adalah tasawuf yang berdasarkan pada praktik dan pengamalan ajaran-ajaran tasawuf, seperti zikir, doa, tafakkur, tawakkul, dan lain-lain. Kedua jenis tasawuf ini saling berkaitan dan saling melengkapi, sehingga tidak dapat dipisahkan.

Tasawuf tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan memiliki sumber-sumber yang menjadi dasar dan latar belakang lahirnya tasawuf. Menurut Prof. Dr. Asep Usman Ismail, ada enam teori yang menjelaskan asal-usul kata tasawuf, yaitu:

1.Shofa, yang berarti bersih atau suci. Kata ini menunjukkan bahwa para sufi adalah orang-orang yang mensucikan diri mereka kepada Allah
2.Shaff, yang berarti barisan. Kata ini menunjukkan bahwa para sufi adalah orang-orang yang selalu berada di barisan depan dalam shalat dan ibadah kepada Allah. menunjukkan bahwa para sufi adalah orang-orang yang terpilih oleh Allah karena kesucian jiwa dan hubungan mereka dengan Allah.
3.Suffah, yang berarti tempat duduk sederhana. Kata ini menunjukkan bahwa para sufi adalah orang-orang yang hidup sederhana dan asketis, seperti ahlus suffah yang tinggal di masjid Nabawi pada zaman Nabi Muhammad SAW.
4.Shaffwah, yang berarti pilihan. Kata ini menunjukkan bahwa para sufi adalah orang-orang yang terpilih oleh Allah karena kesucian jiwa dan hubungan mereka dengan Allah.
5.Theosophy, yang berarti kearifan Tuhan. Kata ini menunjukkan bahwa para sufi adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan dan filsafat tentang ketuhanan.
6.Shuf, yang berarti bulu domba. Kata ini menunjukkan bahwa para sufi adalah orang-orang yang menjauhi pakaian sutra dan memakai kain wol kasar sebagai simbol kesederhanaan dan kerendahan hati.

Di antara ke enam teori yang ada, Beliau cenderung memilih teori pertama, umumnya dikenal sebagai shofa, sebagai dasar fundamental untuk tasawuf, karena selaras sempurna dengan esensi dan tujuan tasawuf itu sendiri, dan selain itu juga dikarenakan dalam teori pertama yaitu shofa juga mengandung unsur materi pengetahuan yang mencakup ilmu memurnikan jiwa, bukan sekadar gelar atau ucapan belaka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun