Pendidikan adalah salah satu aspek yang penting, karena itu adalah salah satu cara paling efektif dalam kehidupan mencerdaskan anak bangsa yaitu melalui pendidikan. Sistem di dalamnya pun sangatlah penting karena mempengaruhi segala detail yang akan dijalani dari segala lapisan pendidikan. Dalam menjalankan peran pendidikan di Indonesia, maka diperlukan yang namanya kurikulum pendidikan.Â
Kurikulum yang bertugas mengatur segala strategi pembelajaran yang akan diemban oleh para pelajar di Negeri ini pun kerap kali mengalami perubahan. Seperti kurikulum 2013 yang kini diubah menjadi kurikulum merdeka karena Menteri Pendidikan mengharapkan adanya perubahan dan juga perkembangan dari sistem pedidikan yang ada sebelumnya.
Pada tahun 2022 Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim meluncurkan sebuah kurikulum yaitu Kurikulum Merdeka Belajar. Kurikulum yang dibuat sebagai acuan perbaikan dari Kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum 2013. Kurikulum Merdeka Belajar ini telah mulai diujicobakan pada setidaknya 2500 sekolah penggerak dengan sistem pembelajaran berbasis pada proyek tertentu (Project Based Learning).
Tapi yang namanya kurikulum pasti memiliki kelebihan dan juga kekurangan dalam proses penerapannya. Termasuk Kurikulum Merdeka. Mari kita cek faktanya!
Baca Juga: Seberapa Penting Pendidikan untuk Anak Yatim?
Kelebihan Kurikulum Merdeka Belajar:
1. Kurikulum Merdeka Belajar dinilai lebih simpel dan intens
Kurikulum Merdeka lebih berfokus pada materi yang penting dan juga pengembangan kompetensi pada siwa-siswi. Pada proses pembelajaran juga diubah menjadi lebih menyenangkan, mendalam, dan juga sederhana tentunya.
2. Kurikulum Merdeka Belajar dinilai lebih bebas dan leluasa
Contohnya pada siswa jenjang SMA nantinya tidak akan ada kelas peminatan IPA, IPS dan Bahasa. Sehingga siswa bebas memilih mata Pelajaran ssuai bakat dan minat masing-masing siswa tersebut. Selain itu Sekolah memiliki wewenang menerapkan dan mengelola kurikulum pebelajaran sesuai dengan bakat dan minat siswa serta guru dapat mengajar sesuai perkembangan siswa dalam menerima materi.