Mahasiswa KKN-T IPB University di Desa Karangjong, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora telah melaksanakan program utamanya yang berjudul "Dari Kandang untuk Masa yang akan Datang". Program ini terdiri dari tiga rangkaian kegiatan, yaitu sosialisasi manajemen pemeliharaan ternak (9/07), praktik pembuatan pakan silase dan kompos dari kotoran sapi (12/07), serta sosialisasi pengenalan Sekolah Peternakan Rakyat (15/07).
Sasaran utama program ini ditujukan kepada masyarakat Desa Karangjong yang sebagian besar berprofesi sebagai petani dan peternak rumah tangga. Hampir setiap rumah tangga di Desa Karangjong memiliki 2 hingga 5 ekor ternak sapi atau kambing yang dipelihara secara tradisional.Â
Adanya potensi peternakan tersebut menjadi alasan utama mahasiswa KKN-T IPB dalam pelaksanaan program ini dengan tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat melalui usaha peternakan. Ketiga kegiatan tersebut berhasil menarik antusias masyarakat yang dilihat dari jumlah peserta sebanyak 45 orang dari target 20 orang. Kepala Desa Karangjong (Bapak Sugiono) juga memberikan respon positif sekaligus mendukung keberlanjutan program dengan membentuk kelompok ternak.Â
Beliau mengatakan "Program yang dibawakan oleh adik-adik KKN ini sangat bagus untuk masyarakat, terutama sosialisasi kelompok ternak. Memang sudah lama saya ingin membuat kelompok bagi para peternak di sini tetapi saya bingung harus mulai darimana. Setelah mendengarkan sosialisasi SPR, saya akan mencoba menjalin kerjasama dengan CSR perusahaan dan semoga tahun 2024 Desa Karangjong bisa memiliki kelompok ternak yang sukses".Â
Keberlanjutan program tersebut terinspirasi dari pengalaman Pak Lagiono selaku pemateri pada kegiatan sosialisasi pengenalan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) pada Sabtu (15/07). Beliau merupakan ketua kelompok tani ternak "Lembu Joyo" yang terletak di Desa Palon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora.Â
Selain pengenalan kelompok ternak kepada masyarakat desa, mahasiswa KKN-T IPB juga memberikan sosialisasi terkait manajemen pemeliharan ternak yang mencakup materi pakan, sanitasi, dan produksi ternak. Kemudian, dilanjutkan dengan praktik pembuatan pakan silase dan kompos secara langsung yang dilaksanakan di halaman rumah kepala desa. Melimpahnya sumber daya pakan seperti jagung dan rumput gajah serta limbah kotoran ternak merupakan potensi besar yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat desa untuk meningkatkan perekonomiannya di bidang peternakan.Â
Oleh karena itu, program "Dari Kandang untuk Masa yang akan Datang" diharapkan dapat meningkatkan semangat masyarakat untuk mengembangkan usaha peternakan sekaligus mengubah pola pikir mereka yang semula pelihara ternak hanya dijadikan sebagai tabungan pribadi berubah menjadi pelihara ternak sebagai sumber penghasilan utama mereka.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H