Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan mata kuliah yang memiliki tujuan utama yakni mengabdi kepada masyarakat, sebagai wahana untuk belajar melatih mahasiswa dalam memecahkan masalah di lingkungan masyarakat, serta dapat merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi suatu program di masyarakat.
Juli 2022, Universitas Pendidikan Indonesia telah kembali mengadakan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini ditentukan berdasarkan wilayah tempat tinggal yang dilaksanakan pada 11 Juli 2022 – 10 Agustus 2022. Melalui perkembangannya program-program KKN-T disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat, yang difokuskan pada tema "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan Rekognisi MBKM-Purpesnas Kemendibudristek".
Kelompok kecil 158 beranggotakan dari 13 mahasiswa, yang terdiri dari mahasiswa jurusan Pgsd dan Pgsd Penjas. Dibimbing oleh Dosen Pembimbing lapangan Dr. Anggi Setia Lengkana, M.Pd. Kuliah Kerja Nyata (KKN) kami berlokasikan di Desa Cipanas, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dengan mengusung tema “Desa Tanpa Kemiskinan”.
Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, kami berpartisipasi dalam Program Vaksinasi di Desa Cipanas, Kec. Tanjungkerta, pada Rabu (20/07). Vaksinasi dilaksanakan di Puskesmas Sukamantri, dengan jenis vaksinasi yang digunakan yakni AstraZeneca, tersedia mulai dari dosis ke-1 hingga dosis ke-3. Untuk lansia boleh divaksin dengan syarat tubuhnya harus dalam keadaan sehat.
Desa memfasilitasi kendaraan berupa mobil yang sering disebut 'si Cepot' untuk kebutuhan masyarakat desa Cipanas. Salah satunya digunakan untuk masyarakat menuju lokasi vaksin bersama sama menggunakan 'si Cepot'. Dengan adanya 'si Cepot' tersebut membuat masyarakat desa Cipanas sangat bersemangat dan terbantu, selain lebih hemat waktu juga hemat biaya untuk masyarakat desa Cipanas, dan hanya ada ojek yang notabene terbilang mahal.
Yonika Regina yang kerap disapa yoyoy salah satu anggota kelompok KKN-T 158, mengaku bahwa pertama kalinya ia ikut berpartisipasi langsung dalam program vaksinasi, karena sebelumnya hanya menjadi peserta vaksin bukan bertugas menjadi relawan. “Selama menjadi relawan kegiatan vaksinasi mendapat banyak pengalaman berkesan dimulai dari bagaimana proses pendataan yang dilakukan, hingga menjadi pendamping masyarakat yang melaksanakan vaksinasi” ujarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H