Oleh Insyafiatul Ummi, Luthfia Rizka Fadhila, Jasmine Dwi Aulia, Mutiara Alya Hasyim
Menurut Hurlock, perkembangan sosial adalah kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Proses sosialisasi adalah proses interaksi sosial yang dilakukan seseorang dalam memperoleh pengetahuan, sikap, nilai dan perilaku esensial.
Menurut Rachmawati dalam buku metode bermain peran, bermain peran merupakan permainan yang memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda sekitar anak yang akan mengembangkan imajinasi dan penghayatan terhadap bahan kegiatan yang dilaksanakan.
Perkembangan sosial emosional adalah perkembangan yang melibatkan perubahan tingkah laku pada anak usia dini dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekitar, yang anak butuhkan dalam mengembangkan jiwa sosial anak adalah berinteraksi dengan orang-orang yang ada disekitarnya, terutama dengan keluarga, teman-teman sekolah, teman lingkungan rumah dll.
Jika anak sudah bisa berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya maka akan banyak perubahan-perubahan tingkah laku yang akan dialami anak, misalnya ketika anak bermain dengan teman-temannya maka anak akan mampu saling tolong menolong, saling berbagi.Â
Ketika anak sering berinteraksi dengan keluarga dirumah maka anak akan mampu saling membantu dan menaati peraturan yang diberi orang tua kepadanya. Didalam perkembangan sosial anak, orang tua dan guru adalah model yang berperan penting didalamnya, dimana orang tua harus memberikan motivasi atau pengarahan-pengarahan yang baik terhadap anak begitu juga peran guru ketika disekolah, salah satu metode yang bisa dilakukan guru dalam mengembangkan sosial anak adalah dengan bermain peran. Misalnya pada saat tema profesi, guru bisa mengajak anak untuk bermain peran dengan menggunakan kostum profesi seperti, polisi, pilot, pramugari, dokter dll. serta mengajak anak untuk bermain drama, dengan bermain peran anak-anak akan berpartisipasi didalamnya dan Saling berinteraksi.
 Jika perkembangan sosial anak mengalami keterlambatan atau gangguan maka ada banyak dampak negativ yang akan ditimbulkan dari perilaku anak misalnya, anak akan mudah marah, mudah menangis dan ego yang tinggi dalam dirinya, anak juga memiliki sifat agresif yang tinggi jika perkembangan sosial emosionalnya mengalami keterlambatan atau gangguan, misalnya, anak tidak mau berbagi mainan dengan temannya, anak akan merebut mainan yang dia inginkan walaupun itu adalah milik temannya, anak tidak mau saling tolong menolong terhadap temannya, dan pengaruh terhadap emosionalnya anak akan melakukan perbuatan yang tidak baik, seperti menendang,memukul, mencubit, menampar dll.Â
Bermain peran adalah salah satu metode dalam pembelajaran, yang melibatkan peserta didik ikut berpartisipasi didalamnya, yaitu memainkan sebuah drama dimana semua tokoh dalam cerita diperankan oleh peserta didik, biasanya anak akan lebih antusias dalam permainan drama ini, dalam bermain peran ini anak-anak akan diajak berimajinatif dan menunjukkan keterampilan-keterampilannya dalam bermain drama demi menyampaikan pesan-pesan yang ada dalam cerita, dengan metode bermain peran ini anak berdampak pada perkembangan sosial anak karena didalamnya anak akan saling berinteraksi, bekerja sama, saling tolong menolong, dan dapat mentaati peraturan dalam sebuah permainan.
Jadi, perkembangan sosial pada anak yaitu dengan mengupayakan anak dalam bersosialisasi dengan orang lain selain dirinya dan lingkungannya, dan melihat bagaimana pengaruh lingkungan dan orang-orang sekitarnya dalam membentuk sosial emosional anak. Dengan adanya sosialisasi yang dilakukan anak terhadap orang disekitarnya dan lingkungannya maka akan terbentuk juga bagaimana emosional anak tersebut, jika, orang dan lingkungan sekitarnya membawa dampak yang baik bagi anak maka akan terbentuklah sebuah perilaku yang baik terhadap anak dan anak akan mengalami perkembangan sosial yang baik, semua itu bergantung pada peran orang tua dan guru bagaimana mengarahkan anak dalam sebuah sosialisasi yang baik dilingkungan dan orang-orang sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H