Perbandingan Pelaku Dosa Besar Menurut Aliran Asy'ariah dan Maturidiah
Ilmu Kalam yaitu sebuah ilmu yang mempelajari sudut pandang umat terdahulu hingga sekarang kebenaran agama Islam. Ilmu Kalam juga disebut dengan Ushuluddin, Tauhid, Teologi Islam, dan Al-Fiqh Al-akbar.
Zaman dahulu persoalan Kalam yang muncul pertama kali yaitu persoalan siapa yang kafir dan siapa yang tidak kafir atau siapa yang keluar dari Islam dan siapa yang masih tetap dalam Islam. Kemudian persoalan tersebut menjadi perbincangan para aliran Kalam. Dalam ha ini aliran Asy'ariah dan Maturidiah mengemukakan pendapat yang berbeda megenai hukum dan balasan bagi para pelaku dosa besar.
ALIRAN ASY'ARIAH
Menurut aliran ini orang yang berdosa besar tetap menjadikan orang yang beriman, karena imannya masih ada, tetapi karena dosa besar yang dilakukannya menjadikannya kafir (orang yang melanggar ketaatan Allah). Dan hukuman bagi orang yang sudah meninggal dan belum sempat bertaubat tergantung kehendak Allah. Jadi Allah bisa mengampuni pelaku dosa besar dan terbebas dari siksa neraka. Dan Allah juga bisa memberi siksa neraka sesuai ukuran dosa yang dilakukan. Tetapi tidak selamanya dineraka. Setelah disiksa orangnya dimasukkan ke surga.
ALIRAN MATURIDIAH
Menurut Maturidiah pelaku dosa besar masih tetap mukmin, karena imannya masih ada. Hukuman bagi pelaku dosa besar tergantung apa yang dilakukan ketika di dunia. Jika meninggalnya sebelum bertaubat keputusannya pada kehendak Allah. Tetapi kalau Allah menghendaki pelaku dosa besar masuk neraka itu pun tidak kekal. Menurut aliran ini yang kekal di neraka hanya orang yang berbuat syirik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H