Mohon tunggu...
Luthfiany Anindy
Luthfiany Anindy Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang individu yang memiliki antusiasme dan motivasi, dan rasa ingin tahu yang tinggi dan mencoba hal baru

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konsep Euroscepticism

24 Mei 2024   12:56 Diperbarui: 24 Mei 2024   13:20 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada awal munculnya istilah euroscepticism sebelumnya telah digunakan oleh masyarakat Inggris yang tidak menginginkan keintegrasian Inggris dengan Uni Eropa. Namun, pada perkembangannya fenomena euroscepticism ini menjadi tantangan besar bagi para perancang Eropa masa depan. Diawali dengan euroscepticism sebagai fenomen politik yang mana partai Buruh di Inggris memiliki euroscepticism yang lebih menonjol. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya anggapan mereka bahwa apabila Inggris bergabung dengan Uni Eropa,maka tentu akan menjadikan akhir bagi Inggris sebagai negara yang independen.  Hingga pada 11 November 1985 untuk pertama kalinya, pemahaman tentang kata euroscepticism dimuat dalam koran Inggris The Times. Euroscepticis ini didiskribsikan sebagai sebuah perlawanan terhadap Uni Eropa serta kebijakan- kebijakan yang ada di dalamnya. Terlebih pada tahun 1988, Perdana Menteri Inggris, Margaret Thatcher menunjukkan akan sikap skeptisnya terhadap Uni Eropa yang dituangkan dalam "Bruges Speech". Maka dari itu,euroscepticism menjadi semakin berkembang di Inggris dan mulai menjalar di beberapa negara anggota Uni Eropa lainnya.

Bagi kelompok euroscepticism radikal tidak hanya khawatir terkait masalah perekonomian melainkan juga hingga permasalahan kedaulatan negara anggota Uni Eropa.

Dengan euroscepticism menjadi perbincangan dikalangan masyarakat, maka euroscepticism telah beralih menjadi fenomena sosial. Hal ini, disebabkan adanya keresahan yang dirasa oleh sebagian masyarakat Eropa terhadap integrasi Uni Eropa, yang mana Uni Eropa tidak lagi memberikan keuntungan bagi mereka. Sehingga membuat sebagian masyarakat Eropa sendiri skeptis terhadap keintegrasian Uni Eropa.Ketidakpuasan sebagian dari masayrakat Eropa sendiri juga telah didukung dengan kemunculan partai-partai politik sayap kanan. Partai-partai ini mengusung pada agenda politik tentang anti-imigran. Namun, tidak hanya itu saja melainkan partai-partai euroscepticism ini memiliki suara yang tidak dapat diabaikan, hingga mereka dapat menduduki kursi parlemen. Sehingga isu euroscepticism kembali lagi menjadi fenomena politik.

Euroscepticism berasal dari dua kata yaitu 'euro' dan 'sceptic'. Kata 'euro' lebih mengarah pada konteks negara-negara Uni Eropa. Sedangkan 'sceptic' merupakan sikap ragu atau ketidakpuasan terhadap sesuatu. Dari pendefisinian tersebut dapat diperoleh banyaknya definisi dan label lain seperti, euro-pessimists, euro-phobia, euro-criticism dan termasuk Euroscepticism. Eurosceptism sendiri merupakan suatu sikap keragu-raguan atau ketidakpuasan terhadap integrasi Eropa.

Konsep euroscepticism ini digunakan untuk menjelaskan pandangan euroscepticism pada sebagian masyarakat dan partai politik sayap kanan di Perancis.Ada 2 macam euroscepticism menurut Taggart dan Szczerbiak yaitu soft eurosceptism dan hard eurosceptism. Soft euroscepticism adalah perlawanan terhadap beberapa aspek-aspek spesifik integrasi dalam kebijakan- kebijakan Uni Eropa. Sedangkan Hard euroscepticism adalah perlawanan terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan integrasi Eropa dan Uni Eropa sebagai sebuah lembaga supranasional. Hard euroscepticism ini lebih mengara pada pandangan untuk keluar dari integrasi Uni Eropa. Pada kondisi yang terjadi di Perancis sendiri telah munculnya kelompok partai politik sayap kanan yang anti terhadap imigran. Kelompok partai politik ini lebih mengarah pada pandangan hard euroscepticism, di mana adanya keinginan untuk keluar dari Uni Eropa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun