Mohon tunggu...
Humaniora

Bimbingan Konseling Penasehat Siswa, Pembela Siswa, Sahabat Siswa

22 Februari 2016   11:45 Diperbarui: 20 April 2016   14:59 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Orang yang belum mengerti jauh tentang bimbingan konseling sering mempunyai anggapan bahwa bimbingan konseling identik dengan polisi sekolah, anak nakal saja. Padahal bimbingan konseling sebenarnya adalah pembela siswa, penasehat siswa, sahabat siswa.

Apa Itu Bimbingan Konseling?

Menurut Abu Ahmadi (1991: 1), bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik.

Hal senada juga dikemukakan oleh Prayitno dan Erman Amti (2004: 99), Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku

Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antarab dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. (Tolbert, dalam Prayitno 2004 : 101).

Jadi disini saya simpulkan bahwa pengertian bimbingan dan konseling yaitu suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada klien agar kliennya bisa mengatasi permasalahan yang di hadapinya dan mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Untuk mengubah pemikiran siswa yang seperti itu, guru BK harus mencari solusi dengan pendekatan “menjadi sahabat siswa kapan saja dan di mana saja”. Guru BK berusaha  untuk menampilkan probadi yang terbuka kepada siswa, menyapa siswa terlebih dahulu, dan tetap tersenyum ramah kepada setiap warga sekolah tanpa membeda-bedakan satu sama lain. Dengan sikap seperti itu, siswa dapat melihat dan merasakan bahwa guru BK dapat terbuka dan menerima kepada siapa saja. Guru BK harus menerima permasalahan siswa apa adanya  dan menjadi teman siswa.

Apabila mendapati siwa yang ketakutan masuk keruang BK, konselor harus pintar-pintar mencari jalan keluar. Misalnya dengan mengajak siswa tersebut bercerita di mana saja yang dianggap nyaman. Dengan keadaan tersebut siswa tidak akan merasa divonis dan mau mengungkapkan masalahnya dengan apa adanya tanpa rasa takut. Pendekatan ini sangat baik karena siswa akan merasakan diterima. Dalam bergaul dengan siswa, guru BK harus tampil apa adanya, tidak jaga image, sehingga siswa dapat merasakan gurunya. Guru senantiasa membangun suasana akrab dengan siswa di manapun dan kapanpun.

Untuk menjadi sahabat siswa yang baik, seorang guru BK juga harus memiliki sikap empati, dimana guru BK dapat merasakan dan menilai apa yang dirasakan dan yang dialami siswa. Dalam posisi dimana guru BK bersikap empati akan muncul sikap pada diri siswa untuk dapat berbicara tentang rahasianya. Siswa akan berani mengungkapkan perasaan terdalamnya dan sesuatu yang dianggap mengerikan atau yang sangat pribadi yang tidak mungkin dibicarakan dengan orang lain.

Seorang konselor juga harus mengetahui ketrampilan. Agar ketrampilan yang dimiliki konselor dapat berjalan dengan efektif maka perlu ada dukungan berupa sikap konselor/psikoterapis. Yang paling mendasar dalam membentuk proses konseling yang efetif yaitu, dimana seorang konselor harus menerima klien apapun keadaannya. Sikap penerimaan sangat penting agar klien merasa dihargai dan menjadi percaya dengan konselor.

Semua itu harus dilakukan guru BK untuk menjadi guru yang professional. Menjadi guru BK juga diperlukan memiliki kesadaran dalam melakukan pekerjaan dengan menampilkan keutuhan pribadi seorang konselor. Dimana seorang konselor harus mempunyai kualitas pribadi yang baik. Cavanagh (1982) mengemukakan kualitas tersebut meliputi : Pemahaman diri, kompeten, memiliki kesehatan psikologis yang baik, dapat dipercaya, jujur, kuat, hangat, responsif, sabar, sensitif, dan memiliki kesadaran yang holistic

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun