Motivasi menurut KBBI adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan. Dalam proses belajar  Bahasa Inggris motivasi dianggap penting karena suatu tujuan pembelajaran tidak akan tercapai jika motivasi siswa dalam belajar kurang, siswa tidak akan bisa mengikuti pembelajaran dengan baik, kurang fokus dalam pembelajaran, dan yang terjadi adalah kemampuan bahasa Inggris siswa tidak berkembang sesuai harapan.
Bahasa Inggris di Indonesia adalah bahasa asing, dan dalam proses pembelajarannya akan sulit karena siswa dikenalkan dengan bahasa yang tidak biasa mereka pakai sehari-hari. Beberapa hal yang membuat siswa kesulitan belajar Bahasa Inggris diantaranya adalah; cara pelafalan, dikarenakan cara baca dan penulisan yang berbeda, dan memahami teks, dikarenakan kosakata yang dimiliki siswa terbatas.
Kesulitan siswa dalam mempelajari Bahasa Inggris akan terbantu jika siswa mempunyai kemauan dan motivasi tinggi dalam proses pembelajarannya. Untuk itu hal ini menjadi tugas guru untuk bisa memilih pendekatan dan metode yang tepat dalam membimbing siswa dalam proses belajar Bahasa Inggris agar motivasi belajar siswa meningkat.
Salah satu pendekatan yang banyak digunakan oleh guru-guru bahasa inggris adalah Genre-Based Approach atau ada yang menyebut juga Teks Based Approach. Pendekatan ini dianggap cocok untuk diterapkan dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris adalah karena keaktifan guru dan siswa dalam proses pembelajaran cukup proporsional.
Menurut Hammond (1992) GBA (Genre-Based Approach) meliputi empat tahap pembelajaran yang terdiri dari Building Knowledge of Field, Modelling of Text, Joint Construction of Text, dan Independent Construction of Text.
Pada tahap pertama pembelajaran Building Knowledge of Field (BKOF), guru dan siswa membangun konteks budaya, berbagi pengalaman, membahas kosakata, pola-pola kalimat, dan sebagainya. Aktifitas yang dapat dilakukan guru didalam tahapan ini adalah membangun pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan dipelajari dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memancing siswa mengungkapkan pengetahuan mereka. Di tahapan ini guru dan siswa sama-sama beraktifitas dalam pembelajaran dengan mengutarakan pertanyaan dan mengungkapkan jawaban untuk membangun pengetahuan tentang materi.
Masuk ke tahap yang kedua Modelling of Text (MOT), siswa diberikan teks model (lisan atau tulis) dari jenis teks yang sedang dipelajari. Pada tahapan ini guru memberikan contoh teks sesuai dengan materi yang dipelajari, guru dan siswa bersama-sama memahami isi, struktur, fungsi sosial, dan kaidah kebahasaan teks tersebut. Di tahapan ini bisa dipakai guru untuk menjelaskan tentang teks tersebut. Alangkah lebih baik jika guru mengajak siswa andil dalam memahami teks tersebut dengan memberikan pertanyaan pemahaman.
Selanjutnya, pada tahap ketiga, Joint Construction of Text (JCOT), siswa mencoba memproduksi teks secara berkelompok dan dengan bantuan guru. Di sini guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan siswa bersama teman kelompoknya mencoba untuk menangkap makna sebuah teks, membandingkan beberapa teks, dan bahkan memproduksi sebuah teks, aktifitas yang dilakukan bisa disesuaikan dengan Kompetensi Dasar yang tercantum dalam silabus.
Setelah memperoleh pengalaman berkolaborasi dengan teman, siswa melanjutkan ke tahap terakhir, Independent Construction of Text (ICOT). Pada tahap ini siswa diharapkan mampu memproduksi teks lisan atau tulis secara mandiri. Aktifitas di dalam tahapan terakhir ini siswa diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan yang hampir sama dengan yang sudah dilakukan dengan teman sekelompoknya tapi di sini siswa melakukan kegiatan secara mandiri tapi, tetap dengan bimbingan guru.
Menurut siswa yang sudah mengikuti proses pembelajaran Bahasa Inggris dengan pendekatan ini, siswa merasa pembelajaran lebih menyenangkan. Pembelajaran tidak lagi monoton tapi diisi dengan kegiatan yang bervariasi. Dengan ini siswa yang tadinya kurang motivasi ketika pembelajaran Bahasa Inggris akan menunjukan ketertarikan dan siswa lebih fokus dalam proses pembelajaran.
Dengan meningkatnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris menggunakan Genre-Based Approach akan berbanding lurus dengan peningkatan prestasi siswa tidak hanya dalam pembelajaran writting dan speaking tapi juga listening dan reading.