Mohon tunggu...
Luthfiah Almubarokah
Luthfiah Almubarokah Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Arab

Guru bahasa Arab adalah seorang pendidik yang bertugas untuk mengajarkan bahasa Arab, mencakup keterampilan berbahasa seperti mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis, serta pemahaman tata bahasa (nahwu dan sharaf) dan kosa kata bahasa Arab.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendekatan Psikologi dalam Proses Rekrutmen dan Seleksi

4 November 2024   10:29 Diperbarui: 12 November 2024   06:49 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendekatan Psikologi dalam Proses Rekrutmen dan Seleksi

PENDAHULUAN

Dalam era bisnis yang semakin dinamis dan kompetitif, proses rekrutmen dan seleksi tidak lagi hanya berfokus pada penilaian kemampuan teknis kandidat. Pendekatan psikologis menjadi aspek yang semakin krusial dalam memastikan kesesuaian kandidat dengan posisi yang ditawarkan, serta dengan budaya organisasi secara keseluruhan. Pendekatan ini tidak hanya membantu perusahaan menemukan kandidat yang memiliki keterampilan yang sesuai tetapi juga memungkinkan mereka memahami karakter, motivasi, dan potensi kandidat dalam jangka panjang.

Pertama: Pendekatan psikologis dalam proses rekrutmen dan seleksi didasarkan pada beberapa teori yang menekankan pentingnya kesesuaian antara karakteristik individu dan tuntutan pekerjaan. Teori Kesesuaian Person-Environment (P-E Fit), misalnya, menunjukkan bahwa kecocokan antara nilai, kepribadian, dan kemampuan individu dengan lingkungan kerja berperan penting dalam meningkatkan performa dan kepuasan kerja karyawan. Oleh karena itu, organisasi menggunakan alat-alat seperti tes kepribadian untuk menilai keselarasan kandidat dengan budaya dan nilai-nilai perusahaan. Alat ini memungkinkan organisasi memahami bagaimana kandidat akan beradaptasi di lingkungan baru dan memberikan informasi yang lebih dalam tentang perilaku serta cara kerja individu. Salah satu metode utama dalam pendekatan psikologis ini adalah Assessment Center, yang terdiri dari berbagai simulasi, wawancara, dan tes psikologi. Assessment Center membantu perusahaan mengukur kompetensi kandidat dalam situasi kerja yang mensimulasikan kondisi nyata. Dengan memeriksa berbagai keterampilan, seperti kemampuan komunikasi, pengambilan keputusan, dan keterampilan interpersonal, assessment center memberikan pandangan menyeluruh tentang potensi kandidat untuk menghadapi situasi kerja yang kompleks. Contoh kegiatan dalam assessment center meliputi simulasi in-basket, diskusi kelompok tanpa pemimpin, dan role-play. Metode ini juga meningkatkan validitas seleksi karena memungkinkan penilaian langsung terhadap perilaku dan kemampuan kandidat dalam situasi yang mendekati kondisi kerja sesungguhnya. 

Kedua: Selain assessment center, penggunaan psikometri dalam seleksi juga menjadi komponen penting. Tes psikometrik, seperti tes kepribadian Big Five atau MBTI, membantu mengungkap karakteristik kepribadian kandidat yang dapat memengaruhi performa kerja mereka. Tes ini juga mampu menunjukkan bagaimana seseorang mungkin bereaksi terhadap tantangan kerja tertentu atau bekerja dalam tim. Begitu pula dengan tes kognitif, yang mengukur aspek-aspek seperti kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan logika berpikir yang relevan untuk berbagai posisi teknis atau manajerial. Tes kecerdasan emosional, misalnya, menjadi penting untuk pekerjaan yang membutuhkan interaksi interpersonal dan keterampilan kepemimpinan. Tes ini memungkinkan perusahaan menilai kemampuan kandidat dalam memahami dan mengelola emosi mereka serta berhubungan dengan orang lain secara efektif. 

Ketiga: Wawancara berbasis kompetensi juga merupakan metode yang berakar pada pendekatan psikologis, yang menilai kandidat berdasarkan pengalaman masa lalu mereka dalam menangani situasi spesifik yang relevan dengan posisi yang dituju. Wawancara ini berfokus pada perilaku masa lalu sebagai prediktor perilaku masa depan, yang dalam hal ini, kandidat dapat menggambarkan bagaimana mereka mengatasi konflik, bekerja dalam tim, atau menangani tekanan. Dengan metode ini, perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kemampuan kandidat untuk beradaptasi dengan tantangan serupa di masa depan. 

Keempat: Pendekatan psikologis dalam rekrutmen dan seleksi tidak hanya meningkatkan akurasi dalam pemilihan kandidat, tetapi juga memperkuat kualitas keputusan manajemen. Dengan memahami motivasi, perilaku, dan potensi kandidat secara lebih mendalam, perusahaan dapat membangun sistem rekrutmen dan seleksi yang objektif, adil, dan konsisten. Pendekatan ini membantu mengurangi tingkat turnover karena kandidat yang dipilih lebih sesuai dengan tuntutan peran dan nilai-nilai organisasi. 

kesimpulan: pendekatan psikologis dalam proses rekrutmen dan seleksi memberikan pandangan yang lebih komprehensif dan berfokus pada pengembangan jangka panjang. Dengan memadukan metode ini, perusahaan tidak hanya mencari kandidat yang mampu bekerja tetapi juga yang dapat berkembang bersama perusahaan, memberikan kontribusi berkelanjutan, dan memperkuat budaya kerja. Melalui penerapan pendekatan psikologis yang efektif, organisasi dapat membangun tenaga kerja yang tidak hanya berkompeten, tetapi juga berkomitmen dan siap menghadapi dinamika kerja di masa depan. 

*) -Tulisan ini dikembangkan dari bahan ajar Mata Kuliah psikologi organisasi

     - Cv : Luthfiah Al Mubarokah. Lahir di Tangerang, tanggal 03 September 1997, Pendidikan: MI Al-Fitroh lulus tahun 2009, Mts Al-Fitroh lulus tahun 2012, MAN 2 Kota Tangerang tahun 2015, Pendidikan Bahasa Arab 2022, dan sekarang kuliah di UIN SGD BDG Jurusan MPI, Lulus Tes Masuk UIN melalui Jalur Mandiri. Motivasi masuk ke UIN SGD jurusan MPI:  Mengembangkan pendidikan berbasis nilai-nilai islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun