Mohon tunggu...
luthfi adam
luthfi adam Mohon Tunggu... -

why so serious?

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Manusia Cahaya

25 November 2010   05:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:19 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini langit kembali kelabu, yang kuminum tetaplah hitam.
Semalam mata sulit terpejam, yang kuhirup asap meng-abu.
Langit hitam bukankah milik malam?
Tapi ketika malam seringkali kusetubuhi mentari.
Hanya kunang-kunang di lorong gang kadang menawariku sekalimat khayalan:
Aku adalah manusia cahaya, jirahku adalah kunang-kunang, tatapku adalah rembulan, dan semangatku adalah mentari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun