Masa remaja adalah masa dimana para remaja melakukan proses untuk menuju kematangan atau menjadi lebih dewasa. Banyak hal yang dilalui pada masa remaja. Semua hal akan terjadi pada masa remaja dan di coba oleh remaja. Para remaja memiliki tingkat rasa ingin tahu yang sangat tinggi sehingga semuanya harus diketahui dan dilakukan oleh remaja. Masa remaja juga adalah masa mencari jati diri atau identitas yang sebenarnya. Bagaimana ia di masa depan nanti ? apa yang akan dilakukannya? Apa yang ingin dicapai? Semua hal tersebut akan dicari pada masa-masa remaja. Remaja juga memiliki emosional yang tinggi dan tidak stabil. Hal tersebut wajar dilalui oleh remaja karena banyak hal yang dilaluinya yang mana awal untuk menuju kedewasaan. Jadi wajar saja jika emosi pada masa remaja cenderung labil.
      Di zaman globalisasi saat ini, yang mana semuanya serba canggih dan mudah membuat remaja saat ini pun sangat senang untuk melakukan aktivitas apapun . sama seperti yang dialami oleh remaja millineal. Remaja millineal merupakan remaja yang  Optimistik, idealis, individualis, tumbuh besar saat era digital mulai berkembang, mencari pekerjaan yang sesuai passion dan mudah bosan.
      Remaja millineal biasanya Cenderung idealis, jika ada aturan yang tidak sesuai maka tak ragu ditinggalkan. Hal ini terlihat jelas bahwa remaja millineal selalu berpikiran secara lebih luas dan jauh untuk mencapai hasil yang optimal dan memuaskan. Remaja millineal juga suka mengekspresikan dirinya atau biasanya disebut narsis. Remaja millineal ini cenderung menyukai hal-hal yang simple yang tidak membuat dirinya susah untuk menghadapi masalah-masalah. Remaja millineal juga sangat konsumtif karena adanya globalisasi membuat semua hal masukk dan teknologi berkembang pesat.
      Hal tersebut yang membuat remaja millineal harus mengikuti trend yang ada seiring dengan perkembangannya waktu. Jika ada perkembangan handphone yang lebih canggih, pasti harus dimiliki oleh remaja millineal agar tidak ketinggalan zaman. Begitula pula jika ada fashion yang hits dan trendy, remaja millineal akan membelinya agar mengikuti zaman yang ada. Remaja millineal juga lebih mementingkan pengalaman dibandingkan investasi untuk dirinya di masa depan. Karena remaja millineal memiliki rasa ingin tahu yang besar dan harus selalu up to date terhadap apapun yang ada atau muncul di dunia globalisasi saat ini.
            Hal tersebut membuat banyak juga permasalahan yang dihadapi oleh remaja millineal. Karena sifatnya remaja millineal yang optimis dan berfikir secara lebih luas dan mendalam, membuat para remaja terkadang ragu dalam memilih karena takut mengambil keputusan yang salah. Ini bisa membua remaja menjadi stress dan memikirkan hal-hal yang negative apabila terjadi pada dirinya nanti. Selain itu karena perbedaan prinsip dengan orang tua yang mana zaman remaja milineal yang sangat global tadi membuat orang tua merasa khawatir dan was was ketika anaknya melakukan sesuatu. Hal tersebut membuat orang tua lebih memberikan pengawasan dana arahan yang lebih agar anak tidak salah  jalan yang membuat anak harus mengikutinya.
            Terkadang remaja millineal juga bisa menjadi tidak percaya diri akibat zaman yang memudahkannya membuat para remaja menjadi tidak berkembang pada dirinya. permasalahan lainnya yang dihadapi para remaja millennial terkadang memiliki kepribadian atau etika yang kurang baik. banyak anak di zaman saat ini memiliki kepribadian dan sikap yang kurang baik untuk dilakukan seperti melakukan kenakalan remaja pada umumnya. Hal ini bisa saja disebabkan oleh pengaruh globalisasi tersebut yang membua para remaja lebih bebas melakukan segala hal tanpa adanya batasan.Â
Remaja millennial juga saat ini juga selalu mengikuti trend atau gaya yang sedang booming saat ini. hal tersebut membuat mereka menjadi konsumtif dengan membeli barang-barang agar terlihat modis dan mengikuti zaman. Remaja millineal juga rela menghabiskan uangnya untuk membeli barang-barang dari brand brand mewah. Permasalahan lainnya yang dihadapi remaja yaitu sulitnya mengontrol diri mereka masing-masing. Terkadang emosional yang naik-turun pada masa remaja menyebabkan remaja sulit membedakan tingkah laku. Hal tersebut membuat remaja melakukan semua hal tanpa tahu apa dampak bagi dirinya.
     Permasalahan lainnya yang dihadapi oleh remaja millennial adalah pengaruh lingkungan media massa bisa menyebabkan kurang moral pada remaja. Aktivitas yang ada pada sosial media terkadang bisa memberikan pengaruh yang kurang baik bagi para remaja. Selain itu remaja saat ini juga sering merasa insecure. Insecure merupakan perasaan dimana seseroang merasa dirinya kurang ketika melihat orang lain. Jadi seseorang yang insecure ini merasa dirinya tidak percaya diri apa yang dimilikinya saat ini. hal tersebut banyak sekali terjadi pada remaja-remaja sekarang.
     Banyak remaja yang tidak percaya diri untuk tampil dengan dirinya dan merasa dirinya kurang dari orang lain. Insecure terjadi dalam banyak hal bisa saja seperti kecantikan, pendidikan, atau hal-hal lainnya. Hal ini membuat remaja merasa dirinya tidak bisa melakukan dan memberikan yang terbaik terkait apapun itu. Padahal seharusnya masa –masa remaja ini diisi oleh aktivitas-akitivitas yang dapat memberikan remaja pengalaman dan manfaat nantinya.
      Banyak juga permasalahan lainnya yang timbul pada remaja seperti bullying. Para remaja terkadang merasa ingin diperhatikan atau mendapatkan kasih sayang yang membuat mereka menindas orang lain. Ini menjadi permasalahan yang serius yang dihadapkan kepada remaja. Hal tersebut membuat tidak sedikit remaja yang terkadang menjatuhkan orang lain. Bullying terjadi karena remaja merasa terlihat lebik baik dari pada temannya atau karena adanya persaingan yang terjadi untuk mendapatkan kemenangan dan penghargaan.
      Selain itu ada juga permasalahan yang dialami oleh remaja millenal yaitu sulitnya berkomunikasi dan bersosialisasi. Adanya perkembangan teknologi membuat para remaja lebih senang untuk berkomunikasi melalui teknologi yang modern tersebut. hal ini akan menyebabkan diri remaja tersebut tidak bisa bersosialisasi dengan baik sehingga akan merasa canggung unuk berada ditengah banyak orang. Padahal teknologi tersbut hanya sebagai perantara untuk berkomunikasi dengan orang yang jaraknya jauh. Tetapi semakin lama, banyak remaja yang lebih memilih untuk menggunakan teknologi tersebut untuk berkomunikasi dan interkasi satu sama lain.