Mohon tunggu...
Muhamad Ludfi
Muhamad Ludfi Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Menulis dan membaca hobi dalam hidup

Hidup menjadi orang berguna

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suara Beduk yang Indah di Dusun Pancuran

26 Agustus 2019   21:32 Diperbarui: 26 Agustus 2019   22:14 1
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kamar Rumah Bambu

Sudah lama tidak mendengar beduk
Tetapi setelah berada di dusun ini
Suara bertalu sangat menyentuh hati
Lembut syahdu tentram dan damai

di mana beduk
tak terdengar lagi
jiwa yang syahdu

Banyak masjid atau pun surau melupakan beduk
Berganti dengan suara sirine
Acap kali aku dikejutkan suara sirine itu
Kusangka suara mobil ambulance atau mobil pemadam kebakaran

sejauh tatap
petang di kala hening
mengaca diri

Duduk di beranda rumah bambu
Petang memberi warna jambon dari puncak gunung dan turun ke lembah serupa geliat ikan arwana di telaga biru
Dan hening menanti magrib dan tampak dari tebing batu air pancuran
air memancur kemilau iman

di gema beduk
kusempurnakan wudhu
pancuran iman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun